Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan untuk mengutamakan penyelamatan korban insiden tenggelamnya kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Rabu (2/7).
"Bapak Presiden mendapat laporan dan informasi dari Tanah Air bahwa telah terjadi kecelakaan tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali karena cuaca buruk, Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada Rabu malam," ujar Teddy dalam keterangannya dari Makkah, Kamis (3/7).
Seskab Teddy menjelaskan meskipun sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci, Presiden tetap sigap merespons perkembangan situasi di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beliau langsung memberikan instruksi kepada seluruh jajaran terkait untuk mengutamakan penyelamatan para korban.
"Dari Tanah Suci, Beliau langsung memerintahkan kepada jajaran Basarnas dan badan terkait untuk segera melakukan tanggap darurat penyelamatan para penumpang dan kru secepat mungkin," ucap Teddy.
KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang Banyuwangi berangkat menuju Gilimanuk Bali pukul 22.56 WIB, Rabu (2/7).
Beberapa menit setelahnya, Pukul 23.35 WIB, kapal tenggelam terlihat oleh petugas jaga Syahbandar.
Sejauh ini sebanyak 27 penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya telah ditemukan. 23 di antaranya dalam keadaan selamat, sedangkan empat orang lainnya meninggal dunia.
"Jumlah korban 65 Orang. Selamat 23, meninggal dunia empat orang," kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, selaku SAR Mission Coordinator dalam operasi SAR ini, Kamis (3/7).
Nanang mengatakan saat ini masih ada 38 penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya yang masih dalam proses pencarian.
(antara/gil)