Balita 3 Tahun Ikut Jadi Korban Meninggal KMP Tunu Pratama

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jul 2025 20:59 WIB
Surabaya, CNN Indonesia --

Seorang bayi tiga tahun (balita) menjadi salah satu korban tewas peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali.

"Korban terakhir [ditemukan pada Kamis (3/7) sore) anak-anak usia tiga tahun," kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, yang juga bertindak sebagai SAR Mission Coordinator, di Banyuwangi, Kamis (3/7).

Korban anak itu bernama Afnan Aqiel Mustofa (3). Ibunya turut menjadi korban dalam peristiwa ini, yakni Fitri April Lestari (32). Dengan demikian, kata Nanang, jumlah sementara korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan meninggal dunia saat ini berjumlah enam orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan keenamnya akan diberangkatkan dari Gilimanuk Bali ke Ketapang Banyuwangi malam ini untuk diserahkan ke keluarga korban," ucapnya.

Sebelumnya, sang ayah sekaligus suami Imam Bakri menerima kehilangan istri dan anaknya bernama Fitri April Lestari (32) dan putranya Afnan Aqiel Mustafa (3) yang tenggelam di Perairan Selat Bali pada Rabu (2/7) malam.

Imam mengatakan, bahwa anak dan istrinya pergi ke Pulau Bali untuk menyusul dirinya ke Kota Denpasar dan juga mau liburan karena sudah lama tidak ke Bali.

"Istri dan anak saya mau ke Bali, mau ketemu saya. Mumpung anak libur sekolah. Anak saya yang ikut umur tiga tahun," kata dia, pada Kamis (3/7).

Ibu dan balita itu merupakan warga Dusun Simbar 1, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Keduanya berangkat ke Pulau Bali dengan menggunakan mobil travel dan hingga Pelabuhan Ketapang, keduanya adalah penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.

Kemudian, Imam mendapatkan informasi bahwa kapal yang ditumpangi istri dan anaknya tenggelam dan informasi itu dia dapat dari bos travel.

"Jam 03.30 WITA pagi saya ditelpon pihak travel, dikasih kabar kapal tenggelam. Plat mobil travel kan tercatat di manifest ASDP," imbuhnya.

Imam menyampaikan, saat terakhir kali berkomunikasi, dia sempat diberi kabar istrinya bahwa mereka sudah berada di atas kapal.

"Sudah sempat ngabarin kalau sudah naik kapal, setelah itu nggak ada kabar lagi," ujarnya.

Kemudian, setelah mendapat kabar Imam langsung menuju Pelabuhan Gilimanuk untuk mencari informasi terkait nasib istri dan anaknya. Namun, ia kemudian mendapat kabar jika istri dan putranya telah meninggal dunia. Jenazah keduanya tersebut telah dievakuasi ke RSU Negara di Jembrana.

Jenazah Afnan Aqiel Mustafa ditemukan di Perairan Pantai Pebuahan di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, pada Kamis (3/7) sore. Sebelumnya, jenazah sang ibu juga ditemukan di perairan yang sama.

Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkap penyebab tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, adalah karena kebocoran pada ruang mesin kapal.

Ia menginstruksikan kepada semua unsur terkait untuk melakukan upaya maksimal penumpang penumpang dan ABK.

"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari tim SAR, Kepolisian di Banyuwangi, hingga Polairud. Semua berikhtiar secara maksimal untuk menyelamatkan seluruh penumpang dan ABK, termasuk nakhoda," kata Khofifah di Surabaya, Kamis.

Per Kamis (3/7) petang, dari total 65 penumpang penumpang dan awak kapal KMP Tunu Pratama Jaya, sebanyak 36 orang sudah ditemukan. 6 orang di antaranya meninggal dunia, 30 lainnya selamat, sementara sekitar 29 - 30 orang lainnya masih dalam pencarian. 

(frd/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER