Polisi mengungkapkan diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) memiliki riwayat penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (Gerd) hingga kolestrol.
Wakasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Sigit Karyono mengatakan hal itu berdasarkan keterangan istri korban dalam pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sementara hasil pemeriksaan istri sih memang dia punya sakit lah ya, punya gerd, sakit kolesterol saja sebenarnya," kata Sigit kepada wartawan, Rabu (9/7).
Menurut Sigit, keterangan istri korban itu nantinya akan disandingkan dengan hasil autopsi jasad korban yang dilakukan di RSCM.
"Nanti akan kita padukan dengan hasil autopsi, apakah obat ini diminum atau bagaimana. Nanti kita lihat," ujarnya.
Sigit menyebut total sudah ada lima orang saksi yang dimintai keterangan dalam proses penyelidikan. Di antaranya, istri korban, rekan korban, penjaga kos, hingga tetangga korban.
Sigit menuturkan pada hari ini juga kembali dilakukan olah TKP dengan melibatkan tim dari Pusat Identifikasi (Pusident) Bareskrim Polri.
"Untuk membuat lebih terang, apakah korban ini benar-benar meninggal karena apa gitu kan, sementara prosesnya masih dalam proses penyelidikan, masih banyak pemeriksaan yang akan kita lakukan pemeriksaan ahli maupun pemeriksaan terhadap ahli forensik dan CCTV," ujarnya.
Diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) ditemukan tewas dengan kondisi wajah terbungkus isolasi atau lakban di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 WIB.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Selain itu, polisi juga menyebut, barang milik korban juga tidak ada yang hilang.
Polisi juga belum menemukan indikasi pembunuhan dalam kasus ini. Kendati demikian, untuk kesimpulan penyebab kematian korban masih dalam proses penyelidikan.
(fra/dis/fra)