Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mendoakan program Sekolah Rakyat (SR) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, bisa terlaksana dengan baik.
Anies yang merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2014-2016 itu berharap SR bisa berjalan sesuai rencana.
"Mudah-mudahan terlaksana dengan baik, seperti dengan rencana. Dan apa yang menjadi tujuan bisa terlaksana sampai tuntas, semua rencana baik kita harapkan bisa terlaksana dengan baik," kata Anies di UGM, Sleman, DIY, Senin (14/7).
Anies menilai pemerintahan sekarang sudah memahami tugas-tugasnya dalam menggulirkan program SR ini, seperti halnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai dari sektor pendidikan.
Dia hanya berpesan agar program SR ini tak hanya mencakup sebagian, melainkan seluruh sasaran pemerintah.
"Kalau ada program yang baik untuk rakyat ya dijalankan, sampai tuntas untuk semua. Kalau itu sudah program, ya laksanakan sampai tuntas untuk semuanya, jangan hanya sebagian," katanya.
Pemerintah mulai melaksanakan program Sekolah Rakyat di tahun ajaran baru 2025-2026, pada Senin (14/7) hari ini. Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.
Sekolah Rakyat merupakan program pemerintah yang bertujuan memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan. Program ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekolah Rakyat merupakan sekolah dengan model asrama atau boarding school yang menyediakan pendidikan 100 persen gratis untuk jenjang SD, SMP dan SMA.
Program ini dimulai setelah uji coba atau simulasi dengan melibatkan para calon siswa pun sudah dilakukan di Jakarta dan Bekasi selama dua hari, 9-10 Juli lalu.
Total ada 63 Sekolah Rakyat yang akan mulai matrikulasi pada hari ini. Sedangkan 37 lainnya akan menyusul pada akhir bulan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Nomor 126/HUK/2025, Jakarta memiliki tiga titik rintisan: Sentra Handayani, Sentra Mulya Jaya, dan Pusdiklatbangprof Kemensos Margaguna.
Di Jawa Barat, terdapat 13 titik rintisan lainnya, seperti STPL Bekasi, Sentra Phalamarta Sukabumi, Sentra Abiyoso Cimahi, PSBR UPT Dinas Sosial Cibabat, Sentra Wyataguna Bandung (Padjajaran dan Cisarua Lembang).
Kemudian, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Sentra Galih Pakuan Bogor, Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, SMPN 18 Kota Cirebon, Balai Diklat Kesejahteraan Sosial Bandung Lembang, UPTD Balai Latihan Kerja di Sumedang, serta fasilitas di Kompleks SOR Jalak Harupat.
Pemerintah juga tengah mematangkan 100 titik tambahan dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan.
Dengan total 200 titik, program ini ditargetkan dapat menjangkau lebih dari 20 ribu siswa dari keluarga tidak mampu dan memberikan program pemberdayaan bagi orang tua mereka.
(kum/isn)