Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan meluncurkan logo baru dalam kongres perdananya yang akan digelar di Solo, Jawa Tengah, akhir pekan ini. Logo baru tersebut menampilkan simbol gajah sebagai elemen utama, menggantikan logo lama yang didominasi oleh gambar tangan dan mawar.
Wakil Ketua Umum DPP PSI sekaligus Ketua Steering Committee Kongres PSI 2025 Andy Budiman menjelaskan makna di balik pemilihan simbol gajah sebagai identitas baru partai. Menurutnya, gajah dipilih karena merepresentasikan sejumlah nilai yang ingin diinternalisasi dalam tubuh partai.
"Gajah itu makhluk yang bijaksana, lembut, kemudian teguh. Dan jangan lupa, kalau kita baca literatur, gajah adalah salah satu makhluk yang punya karakter paling kuat dalam soal solidaritas," ujar Andy usai menemui Presiden ketujuh RI, Joko Widodo di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/7).
Andy menambahkan, gajah juga dikenal sebagai hewan yang cerdas dan memiliki daya ingat kuat. Hal ini selaras dengan semangat PSI dalam membangun partai yang solid, berpikiran terbuka, dan konsisten pada nilai-nilai perjuangan.
"Ada istilah kan, 'gajah enggak pernah lupa'. Ini adalah salah satu hal positif yang akan kami internalisasi menjadi nilai-nilai dalam kader PSI," tuturnya.
Selain mengganti mawar putih dengan gajah, logo baru PSI juga mengusung perpaduan warna merah, putih, dan hitam. Bagian kepala gajah dalam logo itu diberi warna merah dengan badan hitam berlatar belakang putih.
Andi mengatakan pemilihan warna merah di kepala gajah tidak lepas dari identitas lama PSI yang juga didominasi warna merah.
"Ya enggak apa-apa juga. Kan kita dulu juga logonya merah," kata Andy.
Gambar logo baru ini sudah bertebaran dalam beberapa hari terakhir di Solo jelang pelaksanaan puncak Kongres PSI pada 19 Juli.
Logo itu tergambar dalam bendera putih berlogo gajah (kepala merah, leher putih, badan hitam) dengan tulisan 'PSI'
Bendera tersebut didominasi warna latar belakang putih tambahan keterangan 'Partai Super tbk'. Istilah partai yang pernah diidamkan Jokowi yang juga ayah dari Ketua Umum petahana PSI, Kaesang Pangarep.
(syd/sur)