Pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jeffrie Geovanie mengungkapkan secara terbuka bahwa masa depan PSI sempat ditentukan oleh dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau keluarganya.
Jeffrie menyatakan para pendiri PSI harus siap mengubur partai jika tidak mendapatkan 'darah Jokowi'.
Hal itu disampaikan Jeffrie saat membuka Kongres PSI di Solo, Sabtu (19/7). Jeffrie mengaku pernah menyampaikan peringatan serius kepada jajaran elite PSI.
"Kalau Kalian enggak dapat sedikit pun darahnya keluarga Pak Jokowi atau Pak Jokowi sendiri. Kita tutup partai ini," kata.
Ia yakin perolehan suara partainya di Pemilu 2024 akan turun jika tidak ada trah Jokowi di PSI. Ia pun mengultimatum, jika perolehan suara partainya turun, maka PSI harus ditutup.
"Kita harus melakukan pemakaman terhadap PSI. Karena kita harus percaya, partai kalau didirikan kemudian suaranya menurun, itu artinya masyarakat enggak percaya kepada kita," kata dia.
Jeffrie juga menyinggung perolehan suara PSI di bawah kepemimpinan Grace Natalie pada Pemilu 2019 yang mencapai 1,89 persen. Menurutnya, angka itu justru lebih tinggi dari prediksi berbagai lembaga survei menjelang Pemilu 2024.
"Februari 2023, tiga lembaga survei menempatkan kita di bawah 0,5 persen. Ada yang 0,3, 0,2, bahkan 0,4 persen. Bayangkan, waktu kita pendek dan kita hanya punya modal 0 koma," ujarnya.
Dalam situasi itu, Jeffrie bahkan menyarankan agar Grace Natalie meminta Jokowi atau anggota keluarganya bergabung dengan PSI dengan cara apapun.
"Saya bilang ke Grace, kalau perlu nangis sekencang-kencangnya saat ketemu Pak Jokowi. Apalagi partai ini didirikan karena kecintaan kita kepada dia," kata dia.
Akhirnya, usaha PSI membuahkan hasil. Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep bergabung dengan PSI menjelang Pemilu 2024, tepatnya pada bulan September 2023.
Namun bergabungnya Kaesang ke PSI bukan tanpa drama. Jeffrie membeberkan sudah merayu Kaesang sejak Maret 2023.
"Raja Juli Antoni waktu itu bilang ke saya hampir setengah menangis. Bang, udah di-WhatsApp, udah dibaca tapi enggak dibalas-balas," kata Jeffrie.
(syd/agt)