Ada Info Baru di Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Kompolnas Telusuri
Kompolnas mengaku mengantongi informasi baru pada kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39).
Komisioner Kompolnas Choirul Anam menyebut info itu diperoleh saat bertemu dengan keluarga korban di Yogyakarta, Minggu (20/7) kemarin.
"Soal kronologi waktunya, soal apa yang terjadi di waktu-waktu tersebut, dan bagaimana interaksi aktivitas dalam constraint waktu tersebut," kata Anam.
Anam menyampaikan info itu pun membuat kasus ini tak sekedar menjadi kronologi belaka, namun bisa merangkai satu struktur suatu peristiwa. Selain itu, ia menyebut mereka juga mendalami barang-barang hingga aktivitas dan latar belakang dari korban ke pihak keluarga.
Namun, ia tak membeberkan perihal informasi baru yang disampaikan oleh pihak keluarga korban.
"Yang tidak kalah penting, kami juga diberi informasi terkait sesuatu yang sifatnya baru. Yang belum ada dalam perdebatannya yang itu memang perlu kami telusuri," ujarnya.
"Kami perdalam nantinya dengan cek TKP, termasuk juga dengan Polda Metro Jaya, nah pentingnya untuk mengecek sesuatu yang baru ini untuk mengklarifikasi apakah betul peristiwa itu, apakah betul sesuatu yang baru ini masih berhubungan dengan peristiwanya atau tidak, atau memiliki makna yang lain," imbuh dia.
Diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri Indonesia, ADP (39) ditemukan tewas dengan wajah terlilit isolasi atau lakban di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 WIB.
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa polisi tak menemukan ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Selain itu, polisi menyebut barang milik korban juga tidak ada yang hilang.
Hingga kini polisi juga belum menemukan indikasi pembunuhan dalam kasus ini. Berdasarkan keterangan istri, korban diketahui memiliki riwayat penyakit gerd dan kolesterol.
Namun, kepastian perihal penyebab kematian korban, masih menunggu hasil autopsi, termasuk hasil pemeriksaan histopatologi dan toksiologi.