Jejak Satria Eks Marinir, Jadi Tentara Bayaran Rusia Kini Minta Pulang

CNN Indonesia
Selasa, 22 Jul 2025 14:45 WIB
Nama Satria Arta Kumbara kembali muncul ke publik lewat videonya yang memohon kepada pemerintah untuk memulangkan ke Indonesia usai bergabung dengan militer Rusia. Ilustrasi (ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nama Satria Arta Kumbara kembali muncul ke publik lewat videonya yang memohon kepada pemerintah untuk memulangkan ke Indonesia usai bergabung dengan militer Rusia.

Satria menjadi tentara bayaran Rusia untuk berperang melawan Ukraina sejak dua tahun terakhir.

Satria adalah mantan anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Pangkat terakhirnya adalah Sersan Dua (Serda).

Ia tercatat berdinas terakhir di Inspektorat Korps Marinir (Itkormar). Namun, Satria melakukan desersi sejak 13 Juni 2022.

Atas pelanggaran tersebut, Satria dijatuhi hukuman pidana penjara satu tahun dan dipecat secara tidak hormat dari TNI AL berdasarkan putusan pengadilan militer No. 56-K/PM.II-08/AL/IV/2023, yang telah berkekuatan hukum tetap sejak 17 April 2023.

Terbaru, dalam video beredar, Satria memohon maaf atas ketidaktahuannya yang menyebabkan pencabutan status kewarganegaraan Indonesia akibat kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

"Mohon izin Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya," ujarnya.

Ia meminta Prabowo untuk membantunya mengakhiri kontrak agar bisa kembali ke Indonesia.

"Saya memohon kebesaran hati Bapak Prabowo Subianto, Bapak Gibran, Bapak Sugiono. Mohon kebesaran hati bapak membantu mengakhiri kontrak saya tersebut dan dikembalikan hak kewarganegaraan saya untuk kembali ke Indonesia," ujarnya.

Kewarganegaraan RI Satria hilang

Sebelum meminta permohonan ini, awal Mei 2025, muncul video Satria yang mengaku bergabung dengan tentara bayaran di Rusia.

Dalam konten yang diunggah akun TikTok @zstorm689, tampak seseorang mengenakan dua seragam berbeda, seragam TNI AL dan seragam militer Rusia.

Di video itu, laki-laki yang sama terlihat berpartisipasi dalam operasi militer bersama pasukan Rusia, diduga di wilayah konflik Ukraina.

Video lain dari akun yang sama juga memperlihatkan foto hingga rekaman laki-laki tersebut bersama pasukan Rusia. Video tersebut disertai kutipan dan pesan-pesan pribadi dari pembuat konten.

Karena menjadi anggota militer negara asing, kewarganegaraan Indonesia yang dimiliki Satria otomatis hilang, sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Pasal 23 huruf d UU Nomor 12/2006 menyatakan bahwa warga negara Indonesia bisa kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan "masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden."

Selain itu pada huruf e juga menyebut seseorang bisa hilang status WNI bila "secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia."

Kementerian Hukum melalui Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum telah berkoordinasi dengan Direktur Kewarganegaraan Republik Indonesia Kementerian Luar Negeri membahas status kewarganegaraan Satria.

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan Satria telah memenuhi unsur kehilangan kewarganegaraan RI.

"Saudara Satria Arta Kumbara telah memenuhi unsur kehilangan kewarganegaraan RI sebagaimana diatur dalam Pasal 23 huruf d dan huruf e, serta Pasal 31 ayat (1) huruf c dan huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007," ujar Supratman saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Rabu (14/5).

Dia meminta Kementerian Luar Negeri melalui KBRI di Moskow untuk sesegera mungkin menyampaikan laporan kehilangan kewarganegaraan atas nama Satria Arta Kumbara, yang terindikasi bergabung dengan tentara kedinasan Rusia tanpa seizin Presiden, kepada Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum.

Respons Satria usai kehilangan kewarganegaraan

Satria juga sempat buka suara usai gaduh ia diduga bergabung dengan militer Rusia dan berimbas pencabutan status kewarganegaraan Indonesia yang ia miliki.

Dalam sebuah video pernyataan yang diunggah ISDS Indonesia pada 15 Mei 2025, ia menyampaikan keluhannya karena dipermasalahkan usai bergabung dengan militer asing.

"Agak lain emang negara Konoha ini. Yang sibuk maling duit rakyat dilindungin. Rakyat yang cari duit di luar dengan passion dan skill sendiri diributin," ucapnya.

"Gue begini karena sadar diri bukan circle-nya Reza Arap. Jadi, ya, cari duit untuk keluarga ya seperti ini," ujar Satria, sambil mencibir para maling uang rakyat yang justru aman di dalam negeri.

(fra/yoa/fra)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK