Reuni Jokowi, Ketemu Mulyono hingga Paksa Datang Meski Badan Tak Fit
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) datang ke reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (26/7).
Mengenakan kemeja putih, Jokowi datang bersama istrinya, Iriana, sekitar pukul 10.18 WIB. Jokowi berkelakar bahwa dirinya terpaksa ikut acara reuni meskipun sedang tidak fit demi ijazahnya tak dikira palsu.
Jokowi menghadiri acara tersebut di tengah santer isu ijazah palsu. Bareskrim Polri telah menyatakan ijazah Jokowi asli. Namun, masih ada pihak yang tak memercayainya.
Kasus laporan Jokowi soal tudingan ijazah palsu ini masih berlanjut di Polda Metro Jaya.
Dalam acara reuni, Jokowi sendiri blak-blakan membahas polemik keaslian ijazahnya ini dengan alumni. Dibumbui cerita-cerita nostalgia masa kuliah, Jokowi berulangkali menyatakan keheranannya soal ijazah, skripsi, hingga kegiatan KKN dirinya yang dituduh fiktif.
"Begitu ijazahnya sulit dicari-cari salahnya belok ke skripsi, skripsinya juga palsu. Dosen pembimbing skripsi saya itu Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro. Kemudian waktu itu diuji oleh pak Ir. T Baharuddin dan Pak Ir. Sofian Warsito. Itu ujian, ada pengujinya diragukan lagi. Skripsi diragukan ganti lagi ke KKN. Dari ijazah lari ke skripsi lari ke KKN," ucap Jokowi.
"Kita juga KKN, kalau disuruh ingat-ingat kan sudah 40 tahun, 40-45 tahun yang lalu. Kita masuk 40-45 tahun yang lalu, kalau saya lulus 85," sambung dia.
Menurut Jokowi, masalah ini semestinya sudah selesai setelah Rektor UGM, Ova Emilia, beberapa waktu lalu menyatakan ijazah Jokowi asli keluaran kampus tersebut.
Ini dikuatkan dengan pernyataan dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, yang menyatakan bahwa Jokowi pernah berkuliah di UGM dan ijazah kelulusannya pun asli.
"Sebetulnya sudah rampung itu. Yang membuat, produsennya juga sudah menyampaikan seperti itu. Tapi ya itulah. Sekali lagi, ini politik. Itu bukan urusan asli dan tidak asli. Sudah tahu semuanya itu asli, tapi itu untuk kepentingan politik jadi terjadi hal seperti itu," ujarnya.
Bertemu Mulyono
Dalam momen tersebut, Jokowi sempat bertemu dengan seseorang bernama Mulyono.
Mulyono adalah rekan satu angkatan Jokowi yang juga menghadiri acara reuni ke-45 angkatan '80 Fakultas Kehutanan UGM, Bertajuk 'Spirit 80: Guyub Rukun Migunani'.
Sebagai informasi, Mulyono adalah nama Jokowi yang kemudian diganti oleh orang tuanya buntut dirinya sakit-sakitan semasa kecil. Nama Mulyono kerap dipakai publik ketika membahas isu politik Jokowi.
Keberadaan Mulyono jadi sorotan setelah seorang rekan Jokowi nyeletuk ketika para alumnus sedang asyik bernostalgia.
"Pak Jokowi ini, ada yang namanya Mulyono asli ini," celetuk salah seorang rekan Jokowi.
Jokowi bersama rekan-rekan satu angkatannya tertawa tergelitik. Namun, sang mantan wali Kota Solo enggan untuk membahasnya lebih lanjut.
"Jangan nambah masalah lagi. Sudah, Hari Mulyono dimasalahin almarhum ini, ya tambah lagi Mas Mulyono," kata Jokowi.
Selepas acara, Mulyono memastikan bahwa Jokowi memang benar teman satu angkatannya saat kuliah.
"Yang jelas nama saya Mulyono, kalau Pak Jokowi kan saya tahunya Pak Joko Widodo. Pernah sama-sama kuliah, satu kampus, ngobrol gitu," kata Mulyono.
Pria asli Sukoharjo, Jawa Tengah, ini juga terang-terangan menyebut nilai mata kuliah Jokowi lebih bagus daripada miliknya. Sehingga, Jokowi bisa lulus dua tahun lebih cepat darinya.
"Dia sama dia (Jokowi) sih selalu ingat kalau ketemu, setelah sebelum menjadi pejabat pun menyapa 'hei, Mas Mul', gitu. Saat jadi wali kota (Solo) pun juga pernah ketemu 'Mas Mul, yuk kita ke sini'," kenang Mulyono.
Lihat Juga : |
Tegaskan Kasmudjo dosen pembimbingnya
Dalam acara tersebut, Jokowi juga menyinggung soal Kasmudjo, dosen pembimbingnya yang diragukan kebenarannya oleh publik.
Jokowi menegaskan bahwa sampai kapan pun Kasmudjo adalah dosen pembimbingnya.
"Lho, kok, boleh, katanya bukan dosen pembimbing [skripsi]. Sampai kapan pun saya akan menyampaikan Pak Ir. Kasmudjo itu dosen pembimbing saya," ucap Jokowi.
Jokowi mengungkapkan alasan dirinya memandang Kasmudjo sebagai dosen pembimbing. Ia berujar Kasmudjo ialah sosok yang meluangkan waktu memberikan solusi ketika ia berulang kali menjumpai kendala dalam dunia industri kayu selepas lulus kuliah.
"Setelah lulus pun Pak Kasmudjo masih datang ke pabrik saya, empat kali seingat saya," bebernya.
"Saya ada masalah dengan pengeringan kayu, saya ada masalah dengan insect yang ada di kayu, dan saya ada masalah dengan finishing, beliau mementori bagian produksi pabrik yang saya miliki," lanjut dia.
Sebagai informasi, Kasmudjo merupakan dosen pembimbing akademik Jokowi semasa berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM dari masuk 1980 hingga lulus 1985.
Kasmudjo beberapa waktu lalu menyatakan bahwa dirinya bukanlah dosen pembimbing skripsi Jokowi. Namun, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta memastikan Kasmudjo merupakan dosen pembimbing akademik Jokowi.
(blq/mik)