Kesaksian Mulyono Cs soal Jokowi saat Reuni ke-45 Kehutanan UGM

CNN Indonesia
Senin, 28 Jul 2025 08:03 WIB
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (baju putih) berbincang bersama sejumlah peserta reuni ke-45 Tahun Angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di kampus Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar reuni ke-45 di Sleman, DI Yogyakarta akhir pekan lalu.

Kegiatan temu kangen itu digelar di saat isu dugaan ijazah palsu Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sedang panas-panasnya karena tengah diproses di kepolisian.

Jokowi pun terlihat hadir dalam reuni tersebut, bahkan memberikan sambutan di antara para alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 tersebut.

Pada kesempatan itu, sejumlah alumnus Fakultas Kehutanan UGM pun memberikan kesaksian bahwaJokowi pernah berkuliah satu kampus bersama mereka. Termasuk Mulyono yang disebut sebagai teman satu angkatan Jokowi.

Kebetulan, Mulyono juga merupakan nama Jokowi yang kemudian diganti oleh kedua orang tuanya buntut dirinya yang sakit-sakitan.

Mulyono mengatakan tak ambil pusing dengan kesamaan antara namanya dan 'julukan' Jokowi. Intinya, dia memastikan bahwa Jokowi memang benar-benar teman satu angkatan saat berkuliah dulu.

"Yang jelas nama saya Mulyono, kalau Pak Jokowi kan saya tahunya Pak Joko Widodo. Pernah sama-sama kuliah, satu kampus, ngobrol gitu," kata Mulyono di Sleman, Sabtu (26/7).

Pria asli Sukoharjo, Jawa Tengah ini juga terang-terangan menyebut nilai-nilai mata kuliah Jokowi lebih bagus daripada miliknya. Sehingga, Jokowi bisa lulus dua tahun lebih cepat darinya.

"Dia sama dia (Jokowi) sih selalu ingat kalau ketemu, setelah sebelum menjadi pejabat pun menyapa 'hei, Mas Mul', gitu. Saat jadi wali kota (Solo) pun juga pernah ketemu 'Mas Mul, yuk kita ke sini'," kenang Mulyono.

Rekan seangkatan Jokowi yang lain, Mustoha Iskandar meyakini ijazah sarjana Fakultas Kehutanan Jokowi, yang belakangan ramai dituding palsu, adalah asli keluaran UGM.

"Pasti Asli. Gimana enggak pasti, wong teman-temannya masih ada saksi hidup," kata Mustoha Iskandar.

Jokowi, Mustoha dan para alumnus Fakultas Kehutanan UGM lainnya bertemu saat acara reuni ke-45 angkatan '80 Fakultas Kehutanan UGM, Bertajuk 'Spirit 80: Guyub Rukun Migunani' di Sleman, DIY, Sabtu.

Walaupun Mustoha mengaku belum pernah melihat langsung ijazah Jokowi, dia mengatakan punya kenangan yang jadi bukti pendukung ayah dari Wapres Gibran Rakabuming Raka itu benar-benar alumnus UGM.

Kenangan itu di antaranya masa-masa kuliah bersama Jokowi dalam satu ruangan kelas. Selain itu, boncengan motor bersama pulang ke kos hingga naik gunung bersama.

Mustoha pun berani menyatakan rekan-rekannya yang lain juga bersaksi Jokowi pernah kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.

Mustoha dan banyak temannya juga sudah dimintai keterangan di Polda Metro Jaya perihal ijazah Jokowi yang belakangan ramai dituding palsu.

Ia pun menyentil sejumlah pihak yang menuding ijazah Jokowi palsu.

"Kita semua siap jadi saksi. Keterangan saksi itu adalah alat bukti nomor satu, masak kita mau berbohong. Temen settingan gila itu, enggak waras itu. Masak teman settingan hanya demi Jokowi. Sinting apa," katanya.

Heri Tribasuk yang juga hadir dalam acara reuni itu juga berani memastikan Jokowi asli lulusan Fakultas Kehutanan UGM. Ia juga yakin ijazah Jokowi asli.

"Asli demi Allah, demi Allah itu asli. Saya saksi hidup," katanya.

Ia pun bercerita soal pengalaman-pengalaman selama kuliah bareng Jokowi.

"Tiap praktik-praktik pertama, praktik itu kami di hutan Cilacap ya ke Gunung Slamet, terus praktik hutan di Ngawi, terus praktik umum, kami sama-sama," kata Heri.

"Angkatan pertama itu November Desember '83 kami praktik di hutan di Ponorogo Madiun terus ke KPH Cepu. Beliau (Jokowi) di Randublatung, saya di Pasar Sore," imbuh dia.

Kata-kata Jokowi

Dalam acara reuni itu, Jokowi juga mendapatkan kesempatan untuk memberikan sambutan.

Dari awal sambutan, Jokowi cuma sedikit berbasa-basi dan langsung menuju topik ijazah sarjana miliknya yang dituding palsu.

Jokowi berulangkali menyatakan keheranannya soal ijazah, skripsi, hingga kegiatan KKN dirinya yang dituduh fiktif.

"Begitu ijazahnya sulit dicari-cari salahnya belok ke skripsi, skripsinya juga palsu. Dosen pembimbing skripsi saya itu Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro. Kemudian waktu itu diuji oleh pak Ir. T Baharuddin dan Pak Ir. Sofian Warsito. Itu ujian, ada pengujinya diragukan lagi. Skripsi diragukan ganti lagi ke KKN. Dari ijazah lari ke skripsi lari ke KKN," ucap Jokowi.

"Kita juga KKN, kalau disuruh ingat-ingat kan sudah 40 tahun, 40-45 tahun yang lalu. Kita masuk 40-45 tahun yang lalu, kalau saya lulus 85," sambung dia.

Ia berpendapat polemik asli tidaknya ijazah itu semestinya selesai seiring dengan pernyataan Rektor UGM, Ova Emilia beberapa waktu lalu yang menyatakan ijazah Jokowi asli keluaran kampus tersebut.

Selain itu, ada pernyataan dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta yang menyatakan Jokowi pernah berkuliah di UGM dan ijazah kelulusannya pun autentik.

Sebelumnya, sejumlah pihak mempertanyakan keaslian ijazah S1 Fakultas Kehutanan UGM milik Jokowi. Tudingan itu dilontarkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) bersama sejumlah pihak seperti Rismon Sianipar, Roy Suryo, dan Dokter Tifauziya Tyassuma alias Dokter Tifa.

(yoa/kid)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK