Wamendagri Ungkap Ratusan Flora-Fauna Terancam Imbas Polusi Udara

CNN Indonesia
Rabu, 30 Jul 2025 05:00 WIB
Buruknya kualitas udara di Indonesia ternyata juga memiliki dampak serius hingga ancaman kepunahan bagi sejumlah flora dan fauna.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkap ratusan jenis flora dan fauna ikut terdampak polusi udara yang semakin parah di Indonesia. (Foto: CNN Indonesia/Farid)
Makassar, CNN Indonesia --

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkap ratusan jenis flora dan fauna ikut terdampak polusi udara yang semakin parah di Indonesia. Bahkan, menurutnya flora dan fauna tersebut terancam punah imbas kualitas udara yang buruk di Tanah Air.

Bima menyebut Indonesia kini berada di posisi 17 sebagai negara dengan polusi udara terburuk berdasarkan Indeks Kualitas Udara (AQI/Air Quality Index). Buruknya kualitas udara tersebut ternyata tidak hanya mengkhawatirkan bagi penduduk Indonesia, tapi juga memiliki dampak serius hingga ancaman kepunahan bagi sejumlah flora dan fauna.

"Ada 170 jenis flora dan 189 fauna yang kini berstatus kritis. Kalau kita tidak berbuat apa-apa, maka kita tidak akan ke mana-mana," kata Bima di acara Green Leadership Forum di Makassar, Selasa (29/7).

Bima Arya menuturkan bahwa pentingnya kehadiran Indonesia di forum global, seperti Conference of Parties (COP) untuk memberikan langkah konkret di lapangan.

"Kalau kita rutin ikut COP tetapi tidak diumumkan secara nasional, dan tidak diturunkan secara lokal, kita hanya jadi peserta seremoni. Kita butuh eksekusi yang nyata," ujarnya.

Bima menerangkan bahwa ada dua sektor utama yang harus menjadi fokus daerah yakni, transportasi dan pengelolaan limbah. Sebab, kata dia keduanya berkontribusi besar terhadap emisi karbon.

"Tidak semua kota punya industri besar, tapi semua punya kendaraan dan sampah. Sayangnya, belum ada satu kota pun di Indonesia yang berhasil menangani sampah dari hulu ke hilir secara paripurna," ungkapnya.

Wamendagri pun mendorong seluruh kepala daerah berkolaborasi lintas sektoral dengan melibatkan komunitas lokal, anak muda hingga pelaku dunia usaha untuk membangun ekosistem perubahan nyata.

"Penguatan green leadership harus melampaui kegiatan simbolik dan menjadi ekosistem perubahan di seluruh tingkatan pemerintahan," pungkasnya.

(mir/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER