Sejumlah warga di pesisir pantai Kota Gorontalo berkumpul meski ada peringatan tsunami yang dikeluarkan BMKG usai gempa M 8,7 di Rusia.
Mereka tidak mengevakuasi diri, memilih menunggu di pinggir pantai, di Kelurahan Leato Utara, Kota Gorontalo, Rabu (30/7), sekitar pukul 16.45 Wita.
Sementara berdasarkan prediksi BMKG, tsunami akan terjadi di Kota Gorontalo pada pukul 16.39 Wita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski telah memasuki estimasi waktu datangnya tsunami, sejumlah warga tetap berkumpul di pinggir pantai. Beberapa di antaranya datang menggunakan sepeda motor.
Mereka berkumpul di pinggir tanggul dengan ketinggian kurang lebih satu meter dari permukaan laut. Sejumlah warga pun tampak mencoba mengabadikan momen kondisi air laut yang masih relatif tenang.
Warga yang tinggal di pesisir pantai juga terlihat masih berada di rumahnya. Mereka tampak santai bercengkerama meski rumahnya berada di tepi pantai.
Ketua Forum Tagana Provinsi Gorontalo David Maelite mengatakan bahwa kondisi laut berombak.
"Cuaca sekarang berangin dan di laut saya lihat berombak sekarang, hingga kini kami sulit memprediksi tsunami di Gorontalo atau tsunami itu ada atau tidak karena informasi sesuai estimasi sekitar pukul 16.00 Wita (16.39 Wita) sampai sekarang jam sudah lewat tetap kami pantau di lokasi," ujar David, dikutip dari detik.com.
Berbeda dengan warga Gorontalo lain yang sempat memilih mengungsi ke daerah perbukitan, untuk mengantisipasi potensi tsunami imbas gempa Rusia pada Rabu (30/7). Sebagian warga mengaku panik dan mengungsikan diri ke perbukitan.
"Saat mendengar kabar akan terjadi tsunami di Gorontalo, kami panik dan segera mengungsi ke bukit ini," kata seorang pengungsi bernama Pradtiya Mantulangi, dikutip dari Antara.
Pradtiya mengatakan di bukit tempat mereka mengungsi itu ada dua keluarga yang terdiri dari tujuh orang dewasa dan tiga anak. Warga dari Batudaa Pantai itu mengungsi sejak pukul 12.00 WITA ketika berita itu tersebar.
Dia mengatakan alasan mereka bertahan di bukit itu agar ketika terjadi tsunami, mereka sudah berada di tempat aman. Mereka bahkan membawa tungku untuk memasak.
"Kami juga sudah membawa makanan dan membuat tungku untuk memasak di sini," kata dia
BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk sejumlah wilayah pesisir terkait dengan dampak gempa Rusia yang berpotensi tsunami di beberapa wilayah Indonesia. Adapun wilayah sebagai berikut:
1. Talaud (ETA 14:52:24 WITA)
2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)
3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
5. Raja Ampat (ETA 16:18:54 WIT)
6. Biak Numfor (ETA 16:21:54 WIT)
7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT)
BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami di 10 wilayah Indonesia timur. Peringatan dini dicabut setelah catatan tsunami di Indonesia terpantau sudah mengecil.
"Seluruh marigram (catatan tsunami) di Indonesia sudah cenderung meramping dan mengecil gambaran energi sudah terdisipasi," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Rabu (30/7).
Baca berita selengkapnya di sini.
(fra/fra)