Viral Mural One Piece Dihapus di Sragen, Kodam Bantah Beri Tekanan

CNN Indonesia
Senin, 04 Agu 2025 22:45 WIB
Kapendam IV / Diponegoro menjelaskan soal keberadaan prajurit yang viral sedang memantau penghapusan mural One Piece di Sragen, Jawa Tengah.
Ilustrasi bendera one piece. (dok. Netflix)
Solo, CNN Indonesia --

Video penghapusan mural bertema anime One Piece viral di media sosial. Mural tersebut dibuat warga Desa Jurangjero, Kecamatan Karangamalang, Sragen, Jawa Tengah untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI.

Di video tersebut tampak seorang warga menghapus lambang bajak laut Shirohige di persimpangan jalan desa pada Minggu (3/7) pekan lalu. Tampak pula  seorang petugas berseragam loreng hijau mengawasi penghapusan tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kapendam IV / Diponegoro, Kolonel Inf. Andy Soelistyo membantah gambar tersebut dihapus karena ada tekanan. Andy menegaskan mural one piece itu diganti atas kesepakatan bersama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu yang terjadi. Tapi dinarasikan seolah-olah kita melakukan tekanan, intervensi, atau pengawasan. Tidak ada," kata Andy kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (4/8).

Ia menerangkan, awalnya petugas Babinsa setempat hendak berpartisipasi menghias jalan desa untuk menyambut HUT ke-80 RI. Saat petugas tersebut melihat mural one piece di jalan, ia menyarankan agar gambar tersebut diganti dengan gambar bernuansa nasionalistis.

"Saat itu ada aparat desa, masyarakat, termasuk yang menggambar juga sudah sepakat. Bagusnya kita hapus saja, kita ganti yang lebih menggambarkan nuansa kebangsaan," kata Andy.

Andy memastikan tidak ada tekanan kepada warga untuk menghapus mural tersebut. Babinsa pun menyampaikan saran mereka secara kekeluargaan.

"Kalau tekanan saya pastikan tidak ada. Kita tidak pernah membatasi kebebasan untuk berekspresi berpendapat," kata dia.

"Dan kita sudah buktikan juga sampai dengan saat ini kan belum pernah ada cerita bahwa kita melarang masyarakat berekspresi atau melukis apapun, enggak ada," lanjut Andy.

Ia pun meminta agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang menyebar di media sosial.

"Jadi jangan sampai ada yang pihak-pihak tertentu yang membuat narasi-narasi yang seolah-olah menyudutkan atau memecah belah antara TNI dengan masyarakat, polisi dengan masyarakat," tegasnya.

Terpisah, Bupati Sragen, Sigit Pamungkas mengatakan mural one piece tersebut merupakan bentuk ekspresi masyarakat untuk memberi masukan kepada Pemerintah. Hanya saja, ia mengimbau agar ekspresi tersebut dituangkan dengan cara yang tepat.

"Mestinya diekspresikan di tempat-tempat yang tidak mengganggu ketertiban. Kan area itu bukan tempatnya," kata Sigit.

Selain Sragen, mural One Piece juga muncul di wilayah Solo raya lainnya. Beberap di antaranya di dua kelurahan di Solo yakni Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon dan Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres.

Mural yang berada di Kelurahan Sewu kini telah dihapus atas arahan Lurah Sewu bersama babinsa dan babinkamtibmas setempat.

"Sudah dihapus untuk menjaga kondusivitas. Daripada nanti ada yang memviralkan di media sosial, malah jadi ramai," kata Camat Jebres, Samsu Tri Wahyudi.

(syd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER