Ibu Prada Lucky: Pelaku Penganiayaan Diduga 20 Orang

CNN Indonesia
Jumat, 08 Agu 2025 16:31 WIB
Pihak keluarga mendapat informasi pelaku penganiayaan Prada Lucky Chepril Saputra Namo diduga berjumlah 20 orang.
Ibu Prada Lucky menyebut ada 20 orang yang menganiaya anaknya hingga tewas. (CNN Indonesia/Elly)
Kupang, CNN Indonesia --

Pelaku penganiayaan prajurit TNI AD Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) Nagekeo, Prada Lucky Chepril Saputra Namo diduga berjumlah 20 orang.

Hal itu diungkap Sepriana Paulina Mirpey, ibu kandung dari Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang mengaku mendapat informasi ada 20 orang pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap anaknya.

"(Informasi) Ada 20 orang semua, bukan empat orang saja," kata Sepriana kepada CNNIndonesia.com Jumat (8/8) di rumah duka tanpa menyebut sumber informasi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan anaknya diduga mendapat penyiksaan dari para seniornya sehingga mengakibatkan Prada Lucky harus dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia setelah empat hari menjalani perawatan di ruang Intesive Care Unit (ICU) RSUD Aeramo, Nagekeo.

Sepriana menyebut saat menemui Prada Lucky di ruang ICU, kondisinya telah lemas dan sekujur tubuhnya terdapat luka lebam.

"(Luka Lebam) di tangan, kaki, di badan di belakang semua ada (luka bebam)," katanya.

Disampaikan Sepriana, dari informasi yang diperoleh, anaknya mendapat penyiksaan dengan cara dicambuk. Menurut Sepriana, Prada Lucky sempat pulang ke rumah ibu angkatnya saat pertama kali mendapat kekerasan dari seniornya. Saat itu ia pulang dalam kondisi badan penuh luka.

"Setahu saya, dia waktu minta tolong ke mama angkatnya, waktu dia kena pukul pertama, dicambuk itu dia bilang 'mama saya dicambuk' dia lari ke bawah ke rumah mama angkatnya itu badannya hancur semua dari tangan dua-dua, kaki, belakang, mama angkatnya masih kompres, gosok minyak," ucap Sepriana.

"(Yang melakukan)Lucky bilang dia punya senior, dia sebut namanya (menyebut beberapa nama) dia bilang begitu, mama saya dipukul dipukul sama (menyebut nama orang) dan senior-senior yang lain," sambungnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Letkol Inf Amir Syarifudin dalam keterangannya di Bali, menjelaskan bahwa saat ini Kodam IX/Udayana sedang melakukan investigasi terhadap kasus tersebut.

Dia mengklaim segala informasi yang beredar di masyarakat terkait kasus tewasnya Prada Lucky tersebut dapat dipastikan tidak benar.

"Kodam telah membentuk tim investigasi apa yang terjadi itu kita tunggu, bahwa proses investigasi saat ini sedang berjalan. Jadi yang beredar di masyarakat itu informasi dari ini, dari itu, itu kita boleh sampaikan bahwa itu tidak benar," ujarnya.

Dia menjelaskan hasil investigasi akan menguak kebenaran dari peristiwa tersebut.

"Kita akan tunggu hasil dari tim investigasi sehingga tidak menyebarkan dan menimbulkan keresahan di masyarakat," katanya.

Diakui Amir, sudah ada 20 orang yang telah dimintai keterangan untuk mengumpulkan data untuk mencari kebenaran atas peristiwa tersebut.

Amir juga membantah jika ada empat prajurit TNI AD yang telah diamankan dan menganggap bahwa berita tersebut menyesatkan.

"Itu bisa jadi berita menyesatkan (terkait empat orang diamankan) maka saya harapkan rekan-rekan nanti yang beredar informasi itu selagi itu belum disampaikan oleh tim yang investigasi yang ditunjuk maka itu bisa jadi menyesatkan kita harus redam itu semua kita harus bersikap dewasa bersikap bijaksana jangan kita membuat kegaduhan lagi di dalam masyarakat," tegasnya.

Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM) Nagekeo tewas diduga akibat alami penyiksaan yang dilakukan oleh seniornya di dalam asrama batalyon.

Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8). Dia sempat menjalani perawatan selama empat hari di Intesive Care Unit RSUD Aeramo, Nagekeo.

(ely/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER