Puan Minta Polemik Royalti Musik Segera Diselesaikan

DPR RI meminta pemerintah segera menyelesaikan polemik tentang aturan royalti musik yang tengah ramai dibahas beberapa waktu terakhir.

Hal itu disampaikan Ketua DPR Puan Maharani pada Rapat Paripurna DPR RI ke-1 Tahun Sidang 2025-2026, kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (15/8). Ia mengatakan, DPR RI memberikan perhatian yang besar terkait permasalahan yang menjadi perhatian rakyat, salah satunya royalti. 

"Pelaksanaan royalti hak cipta," kata Puan dalam pidatonya.

Selain masalah itu, Puan selaku ketua DPR juga meminta pemerintah melaksanakan putusan MK tentang pendidikan gratis bagi SD dan SMP.

Dalam beberapa bulan terakhir, polemik tentang royalti musik menjadi pembahasan publik. Sebagian musisi menuntut hak atas lagu-lagu mereka yang dinyanyikan dan diputar di publik.

Lihat Juga : Istana Janji Akan Tindak Beking Tambang Ilegal Tanpa Pandang Bulu

Sebagian lainnya, bahkan menempuh jalur hukum untuk menuntut hak itu. Restoran Mie Gacoan di Bali terseret hukum karena dinilai memutar lagu tanpa seizin pemilik.

Kejadian ini membuat sejumlah pengusaha ketakutan memutar lagu di tempat usaha mereka. Ada yang memutar kicauan burung dan suara alam untuk menghindari tagihan royalti.

Meski begitu, beberapa musisi membebaskan pemutaran lagu mereka tanpa royalti. Ada yang beralasan tak mau ribet, ada pula yang kecewa dengan pengelolaan royalti oleh negara.

Istana sendiri telah merespons soal polemik royalti ini pada Kamis (14/8) lalu. Kepala Kantor Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi berharap ada win-win solution untuk seniman dan pengelola restoran tentang aturan royalti musik.

Lihat Juga : Prabowo Ungkap 3 Mafia di Pidato Kenegaraan, Ini Daftarnya

Hasan mengatakan semua pihak perlu duduk bersama dan mencari solusi. Ia yakin tak ada pihak yang dirugikan bila diskusi berjalan baik.

"Jadi ada win-win solution, ada solusi yang baik untuk para seniman, ada solusi yang baik juga untuk para pengelola hotel, restoran, tempat hiburan, ada solusi yang baik juga untuk masyarakat," kata Hasan.