Ketua DPP PDIP Deddy Yevry Sitorus menyebut penunjukan Hasto Kristiyanto kembali sebagai sekjen membawa pesan kuat dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Menurut Deddy, penunjukan itu membawa sinyal PDIP tak bisa ditekan maupun dikriminalisasi. Menurut dia, Hasto menjadi sinyal PDIP siap bertarung melawan kekuasaan yang menindas.
"Soal sekjen itu menunjukkan bahwa PDI Perjuangan tidak bisa ditekan-tekan, dikriminalisasi. Apapun itu adalah pesan yang kuat dari Bu Mega, kami siap bertarung melawan kekuasaan yang menindas," kata Deddy di Kompleks Parlemen, Jumat (15/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megawati kembali menunjuk Hasto sebagai sekjen untuk periode 2025-2030. Nama Hasto diumumkan dalam pelantikan susulan yang digelar tertutup di kantor DPP PDIP, Kamis (14/8).
Meski diisi oleh sebagian wajah lama, termasuk sekjen, Deddy mengatakan struktur baru partainya berdasarkan hasil Kongres VI untuk lima tahun ke depan tetap mempertimbangkan regenerasi.
Deddy mengaku tak sependapat jika regenerasi selamanya diartikan melalui penunjukan kader-kader muda untuk menduduki posisi struktural partai. Toh, dalam sejumlah kasus, para politikus muda juga kerap terjerat kasus korupsi.
"Regenerasi itu konteksnya apa? Apakah kita semua mau umur 17 tahun mengurus partai? Mengurus negara? Dulu yang masuk KPK itu semua orang-orang muda bukan?" Kata Deddy.
Menurut dia, regenerasi PDIP bisa dilihat kader-kader yang menjabat sebagai anggota legislatif maupun eksekutif kepala daerah. Deddy menilai mengurus negara dalam situasi kompleks tetap memerlukan kematangan.
"Karena untuk mengelola partai dalam situasi yang begini sulit, tidak saja bagi pemerintah, tapi dalam konteks penegakan hukum, supremasi sipil saya kira perlu kematangan," katanya.
"Jadi soal regenerasi itu yang menentukan adalah yang punya partai siapa? Anggota PDI Perjuangan, bukan orang lain," imbuhnya.