Alasan UGM Tolak Roy Suryo Cs Rilis Jokowi's White Paper di UC Hotel

CNN Indonesia
Selasa, 19 Agu 2025 15:03 WIB
Pihak UGM tak bersedia menyewakan Ruang Nusantara di UC Hotel untuk tempat soft launching buku Jokowi's White Paper lantaran bernuansa politis. (CNN Indonesia/Tunggul)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Universitas Gadjah Mada (UGM) menolak memberikan izin penyelenggaraan acara peluncuran buku Jokowi's White Paper karya Roy Suryo cs di University Club (UC) Hotel, Sleman, DIY, Senin (18/8) kemarin.

Pihak UGM tak bersedia menyewakan Ruang Nusantara di UC Hotel untuk tempat soft launching buku karya Roy Suryo, Rismon Sianipar dan Tiffauzia Tiyassuma tersebut dengan dua alasan.

Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana menuturkan, keputusan tersebut diambil berdasarkan dua alasan, yaitu prosedural dan politis.

"UGM memahami bahwa kegiatan ini bernuansa politis yang terkait erat dengan isu yang melibatkan Bapak Joko Widodo. UGM tidak melibatkan diri dalam isu tersebut karena tidak terkait dengan UGM secara langsung," kata Made Andi dalam keterangan yang dibagikan humas UGM, Senin siang.

Dijelaskan Made, secara prosedural proses perencanaan acara pada UC Hotel UGM tidak sesuai dengan kaidah berlaku di unit usaha kampus sebagai lembaga pendidikan.

Made menguraikan, kronologi pemesanan kepada UC Hotel adalah pada 17 Agustus 2025 pukul 13.25 WIB. Katanya, seseorang mengaku bernama Aida menghubungi bagian pemasaran UC Hotel dan melakukan pemesanan ruang pertemuan untuk sebuah kegiatan.

Sosok ini menyampaikan bahwa kegiatan yang dimaksud adalah 'Konferensi Pers Tokoh Nasional Hadiah Kemerdekaan RI ke-80'. Rencananya digelar pukul 14.00 - 17.00 WIB.

"Pihak UC Hotel merespons secara profesional dengan melakukan tanya jawab terkait kebutuhan ruangan dan rincian kegiatan," terang Made.

Lanjut Made, mengacu data Aida, pihak UC UGM juga menyampaikan harga dan prosedur pembayaran. Di dalam perencanaan itu, pihak UC UGM menanyakan rincian kegiatan guna memastikan dan untuk mengambil keputusan profesional.

Made menambahkan, Aida kala itu menjawab bahwa acaranya adalah "pertemuan kecil untuk membahas acara besar yang mau diadakan di Jogja", selain itu juga jawaban tambahan berupa "Panitia Temu Kangen Silaturahmi Tokoh Jogja mau rapat kecil persiapan acara HUT Kemerdekaan".

Menurut Made, Aida juga mengatakan jika sebelum acara, ketua panitia, Bangun Sutoto akan datang ke UC Hotel bersama pihak UGM. Pihak UGM yang dimaksud dikatakan adalah 'Keamanan Internal UGM'.

Made bilang, sampai siaran pers ini dibuat kemarin, Bangun Sutoto dan Keamanan Internal UGM tidak pernah mendatangi UC Hotel UGM untuk melakukan komunikasi atau konfirmasi lebih lanjut.

Selanjutnya, UC Hotel UGM menerima bukti transfer dana yang dikirimkan oleh Aida dan dinyatakan sebagai pembayaran awal atau down payment (DP). Dana itu pun sudah dikembalikan karena acara yang akan dilaksanakan tidak sesuai dengan yang disampaikan semula.

"UGM menghormati aspirasi setiap warga negara untuk mempertanyakan dan mempersoalkan isu apa pun namun menolak untuk dilibatkan dengan cara dan prosedur yang tidak semestinya," tegas Made.

Selain itu, di saat bersamaan UGM juga menerima berbagai informasi terpercaya. Termasuk salah satunya undangan beredar via media sosial, bertuliskan bahwa acara yang akan diselenggarakan di UC Hotel pada pukul 14.00-17.00 WIB adalah peluncuran buku dengan judul "Jokowi's White Paper" karya Roy, Rismon dan Tifa.

"UGM memandang bahwa acara ini bernuansa politis seperti yang sudah disebutkan di atas dan UGM tidak bersedia terlibat dan memfasilitasi acara tersebut," lanjut Made Andi menegaskan.

Selain itu, Made berujar, acara ini jelas berbeda dengan yang disampaikan di awal saat melakukan pemesanan. Secara prosedur ini merupakan kesalahan dan menjadi alasan administratif bagi UC UGM untuk melakukan penolakan atau pembatalan.

Made menggarisbawahi, UGM sejatinya mendukung keterbukaan dalam pertukaran gagasan dan berkomitmen untuk berkontribusi positif untuk mewujudkannya. Kampusnya juga bertanggung jawab untuk melakukan serta mendukung pertukaran gagasan secara sehat guna menjaga kondisi yang kohesif atau tenang di masyarakat.

"Bagi UGM, acara yang dimaksud di atas tidak menunjukkan keterbukaan dari awal dan berpotensi menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu sehingga dengan ini UGM melakukan penolakan," tutup Made.

Acara soft launching buku Jokowi's White Paper' pada akhirnya tetap berjalan di UC Coffee Shop, dihadiri beberapa tokoh seperti Said Didu, Refly Harun dan Tyasno Sudarto.

Buku itu memiliki judul lengkap "Jokowi's White Paper: Kajian Digital Forensik, Telematika, dan Neuropolitika atas Keabsahan Dokumen dan Perilaku Kekuasaan". Isinya, hasil analisa analisa ilmiah kolaboratif Roy, Rismon dan Tifa dalam membuktikan keabsahan ijazah sarjana UGM Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi.

"Ya kesimpulannya (buku) adalah skripsinya 99,9 persen palsu. Tidak mungkin menghasilkan ijazah asli. Itu saja yang paling penting," kata Roy.

(kum/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK