Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 4,9 yang terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membuat satu musala roboh di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi melaporkan gempa mengguncang pada pukul 19.54 WIB , Rabu (20/8). Menurut BMKG, gempa itu dirasakan pada seluruh wilayah di Kabupaten Bekasi.
"Hingga saat rilis ini diterbitkan, 1 Sarana Ibadah (Mushola) di Desa Sukabungah Kecamatan Bojongmangu Rusak Berat / Roboh, tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut di wilayah Kabupaten Bekasi," tulis keterangan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Bekasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Tim BPBD Kabupaten terus berkoordinasi dengan BMKG, BPBD Provinsi Jawa Barat, dan aparatur Kecamatan untuk memantau perkembangan situasi serta kemungkinan adanya gempa susulan.
"Masyarakat dihimbau tetap waspada namun tidak panik, serta selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG dan BPBD Kabupaten Bekasi," lanjut keterangan tersebut.
BPBD Kabupaten Bekasi menegaskan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam mengurangi risiko bencana.
Lebih lanjut, BPBD Kabupaten Bekasi akan terus memberikan pembaruan informasi apabila terdapat perkembangan lebih lanjut terkait kondisi gempa bumi ini.
"Mari bersama-sama menjaga keselamatan dengan tetap tenang, waspada, dan saling membantu satu sama lain," imbau BPBD Kabupaten Bekasi.
Berikut imbauan BPBD Kabupaten Bekasi kepada masyarakat terkait gempa di wilayahnya:
1. Tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
2. Periksa kondisi bangunan di sekitar tempat tinggal. Jika terdapat retakan atau kerusakan, segera menjauh untuk menghindari potensi bahaya.
3. Hindari penggunaan api terbuka (lilin, kompor, korek api) apabila berada di dalam bangunan yang mungkin mengalami kerusakan pada instalasi gas.
4. Bagi warga yang tinggal di gedung bertingkat, pastikan menggunakan jalur evakuasi dengan tertib jika diperlukan. Hindari penggunaan lift saat evakuasi.
5. Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir atau bantaran sungai agar tetap waspada terhadap potensi bahaya sekunder, meskipun hingga saat ini tidak terdeteksi adanya ancaman tsunami.
6. Simak terus informasi resmi melalui kanal BPBD Kabupaten Bekasi, BMKG, maupun pemerintah daerah.
(sfr)