Gejayan Memanggil Bantah Gelapkan Dana Donasi Demo 25 Agustus

CNN Indonesia
Selasa, 26 Agu 2025 15:00 WIB
Gerakan aktivis Gejayan Memanggil membantah telah melakukan tindakan penggelapan hasil donasi untuk demo 25 Agustus 2025 di berbagai titik.
Gerakan aktivis Gejayan Memanggil membantah telah melakukan tindakan penggelapan hasil donasi untuk demo 25 Agustus 2025 di berbagai titik. istockphoto/LumiNola
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Gerakan aktivis Gejayan Memanggil bagian dari Aliansi Perlawanan Rakyat membantah telah melakukan tindakan penggelapan hasil donasi untuk demo 25 Agustus 2025 di berbagai titik.

Syahdan Husein yang mengaku sebagai Humas Gejayan Memanggil menyebut tudingan beredar menuduh dirinya telah memakai dana donasi aksi buat liburan di Pulau Bali. Tuduhan ini muncul seiring serangan praktik doxing oleh berbagai akun media sosial X (Twitter) yang menyasar dirinya.

Dia turut membagikan beberapa potongan layar memuat narasi penggelapan dana dan kompilasi foto-foto Syahdan yang diunggah ke X.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syahdan mengklaim, keran donasi untuk aksi baru dibuka belum lama ini, sementara keberadaannya di Bali sudah sejak sebulan terakhir. Itu pun untuk urusan pekerjaan.

Adapun uang hasil donasi dipergunakan untuk biaya perlengkapan medis dan pengobatan bagi korban tindakan aparat selama aksi sipil di ruang publik.

"Pembukaan donasi baru saja dicantumkan dan hingga saat ini tercatat belum sempat ada dana donasi yang masuk, selain (dari) salah satu organisasi yang tidak bisa saya sebutkan namanya di sini, dengan jumlah 500 ribu," kata Syahdan melalui video klarifikasi yang ia bagikan, Senin (25/8) malam.

Bagi Syahdan, tudingan itu merupakan fitnah yang dibarengi doxing untuk menyerangnya secara pribadi. Sekaligus, melemahkan dan mendelegitimasi gerakan sipil yang kadung marah dengan situasi politik nasional dengan berbagai problematika multi-dimensinya yang juga korup.

"Upaya doxing ini terindikasi sangat kuat dan sistematis, tujuannya membunuh karakter saya secara personal, dinilai dari bukti foto-foto yang sengaja diedarkan, terbukti bahwa saya dikuntit dan dipantau di tempat-tempat publik dan termasuk ruang privacy saya," paparnya.

Dia mensinyalir penggunaan teknologi canggih dilibatkan karena aktivitasnya di tempat kerja, bahkan kediamannya juga diintai jika merujuk pada foto-foto beredar.

"Saya ajukan bukti-bukti untuk membantah tuduhan receh ini semua, bukti penggelapan uang donasi itu tidak pernah ada, dan sekaligus sama sekali tidak saya lakukan," tegasnya.

Lebih jauh, Syahdan menekankan bahwa hoaks macam ini justru menguatkan ia dan rekan-rekan seperjuangan lainnya untuk terus tetap berjuang, meski dalam skema kerja yang tidak cukup baik di bawah aturan iklim demokrasi buruk.

"Teman-teman, sejatinya perjuangan kita tidak berhenti di sini. Semua gerakan kita seperti Gejayan Memanggil, Reformasi Dikorupsi, Peringatan Darurat, Indonesia Gelap dan juga September Hitam akan terus membara," pungkasnya.

(kum/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER