Istana Buka Suara Soal Demo Ricuh di DPR Sepekan Terakhir
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi buka suara soal demonstrasi di depan Gedung DPR yang berujung ricuh dalam beberapa hari terakhir.
Ia mengaku pemerintah menghormati segala bentuk penyampaian aspirasi. Pras hanya berpesan agar demonstrasi itu tak mengganggu fasilitas umum.
"Cara penyampaian aspirasi demo itu juga tidak masalah, yang penting semangatnya kami semua berharap untuk kemudian tidak menimbulkan mengganggu fasilitas-fasilitas umum, itu saja," kata Pras di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (28/8).
Pras juga merespons tuntutan kelompok buruh yang menggelar demonstrasi hari ini. Salah satu di antaranya adalah menaikkan UMP.
Ia menyebut pemerintah terus berkoordinasi dengan pimpinan serikat buruh terkait isu tersebut.
"Berkenaan dengan masalah satgas PHK dan Dewan Kesejahteraan Buruh, beberapa waktu yang lalu sudah disetujui dan ditandatangani oleh bapak presiden, untuk selanjutnya nanti akan kita tindaklanjuti," ujar dia.
Beberapa hari belakangan Gedung DPR menjadi langganan demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat.
Massa aksi mengkritik keras kebijakan DPR belakangan. Salah satu yang paling disorot ialah soal tunjangan rumah bagi anggota DPR.
Demonstrasi di DPR berjalan ricuh. Bentrokan antara massa aksi dengan aparat tak terhindarkan.
Dalam demonstrasi pada Senin (25/8) lalu, polisi menangkap 351 orang, 196 di antaranya merupakan anak.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengklaim ratusan orang itu ditangkap setelah petugas melakukan imbauan kepada para peserta aksi, namun tak diindahkan.