Fraksi PDIP meminta maaf atas tingkah laku dua anggotanya, Deddy Sitorus dan Sadarestuwati yang dinilai melukai hati nurani rakyat.
Sadarestuwati disorot usai videonya berjoget seusai sidang tahunan MPR RI beredar di media sosial, sedangkan Deddy disorot buntut ucapannya yang menyebut tak bisa menyamakan gaji anggota DPR dengan rakyat jelata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sebagai anggota fraksi PDI Perjuangan atas nama Pak Deddy Sitorus, Ibu Sadarestuwati, sungguh-sungguh minta maaf jika kemudian ada kesalahan, kekhilafan, yang dilakukan oleh Pak Deddy dan Ibu Sadarestu, dengan segala kerendahan hati kami minta maaf," kata Anggota Fraksi PDIP Said Abdullah di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (1/9).
Perihal teguran dari DPP PDIP, Said mengatakan mereka belum menentukan sikap. Terkhusus bagi Sadarestuwati, ia beranggapan saat itu bukan hanya Sadarestu yang berjoget.
Namun hampir seluruh anggota DPR yang ada di ruangan tersebut turut berjoget diiringi alunan lagu Gemu Fa Mi Re.
"Ketika acara yang sesungguhnya acaranya sudah selesai, cuman ingin menunjukkan kebinekaan diputarlah lagu dari daerah timur kan itu saja," ucapnya.
Terpisah, Deddy mengklarifikasi isu tersebut. Ia mengaku video itu merupakan video lama.
Ia menyebut bahwa ada pihak yang sengaja menyebarluaskan video tersebut dan diduga berupaya memojokkannya.
"Itu video lama hampir setahun lalu yang dipotong oleh orang dengan tujuan jahat," kata Deddy saat dihubungi pada Minggu (24/8) lalu.
"Tetapi karena yang muncul dan dipotong serta diviralkan secara sengaja oleh buzzer kelompok tertentu hanya pernyataan awal, akhirnya menimbulkan bias, membuat orang salah tafsir dan berkembang seperti sekarang," ucapnya.
(mnf/wis)