RSUP Dr Sardjito Rawat 29 Pedemo, 15 Sudah Pulang

RSUP Dr Sardjito menyebut masih merawat belasan orang pasien yang merupakan peserta demonstrasi sejumlah aksi di wilayah Yogyakarta.

Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengatakan, sejak Jumat (29/8) hingga Senin (1/9) hari ini rumah sakitnya telah menerima 29 pasien. Banyak dari mereka masuk ke layanan Unit Gawat Darurat (UGD).

"Dari mulai demo dijalankan itu kami sudah menerima sampai hari ini, pagi ini jam tujuh pagi, kami menerima 29 pasien yang kami rawat di Sardjito. Terutama di UGD Rumah Sakit Sardjito yang datang," kata Banu, Senin.

Dari 29 pasien tersebut, lanjut Banu, 14 di antaranya telah diperkenakan pulang karena kondisi yang memungkinkan bagi masing-masing untuk menjalani rawat jalan berdasarkan penilaian medis.

"Satu pasien memang mengajukan pulang atas permintaan sendiri. Artinya dia pulang begitu, tidak usah dirawat untuk pulang," katanya.

Dari total 29 pasien itu pula, Banu mengungkap salah seorang di antaranya yang meninggal dunia. Pasien itu adalah mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama.

Dengan kata lain, sejauh ini total masih ada 13 orang yang dirawat di RSUP Dr Sardjito sejak Jumat kemarin.

Banu bilang, pasien yang dirawat mulai dari termuda usia 15 tahun hingga paling tua berumur 42 tahun. Dari 29 pasien yang masuk ke rumah sakitnya, pasien di bawah usia 26 tahun disebut Banu paling banyak dirawat. Ada pula pasien yang berdomisili di Purworejo, Jawa Tengah.

Kendati, dari keseluruhan pasien ini Banu tidak mengetahui secara pasti para pasien ini merupakan pedemo dari lokasi mana.

"Kami enggak tahu. Jadi peristiwanya dimana kami itu enggak tahu, yang penting karena itu fungsi kami sebagai memberikan pelayanan kesehatan. Begitu datang ya kami layani, kami layani begitu kan. Dia mengaku dari ikut aksi," pungkasnya.