DPR Sesalkan Aksi Represif Aparat di Unisba & Unpas Bandung

CNN Indonesia
Rabu, 03 Sep 2025 07:56 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifuddin menyesalkan tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian saat mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa di Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) di Jalan Tamansari, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/9) malam.

Hetifah menilai kampus mestinya menjadi ruang intelektual, dan bukan tempat kekerasan. Dia berharap kampus tetap menjadi ruang yang aman dan damai.

"Bagi kami, perguruan tinggi merupakan ruang intelektual yang seharusnya mencerminkan semangat dialog, musyawarah, dan pencarian ilmu, bukan merupakan tempat bagi adanya kekerasan," kata Hetifah saat dihubungi, Selasa (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia meminta aparat bersikap profesional dan proporsional dalam mengawal aksi unjuk rasa di kampus. Menurut Hetifah, aparat tidak boleh menambah ketegangan dengan melakukan aksi berlebihan.

"Kami juga meminta aparat keamanan untuk hadir secara profesional dan proporsional dalam mengawal dinamika di kampus, serta tidak menambah ketegangan dengan tindakan yang berlebihan," kata Hetifah.

Meski begitu, di sisi lain, Hetifah juga mengimbau mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dengan tertib dan menghormati nilai-nilai akademis. Semua pihak, lanjut dia, harus waspada terhadap semua bentuk provinsi dalam setiap aksi unjuk rasa.

"Intinya, semua pihak harus waspada terhadap adanya provokasi dari oknum yang tidak bertanggungjawab dan berpotensi memperkeruh keadaan," katanya.

Situasi di Bandung kembali memanas setelah polisi menembakkan gas air mata di area kampus Unisba dan Unpas hingga terlibat bentrok dengan kelompok mahasiswa pada Selasa (2/9) dini hari.

Kejadian itu terekam hingga ramai tersebar di media sosial. Sejumlah video menampilkan gas air mata ditembakkan hingga masuk ke area kampus.

Rich Brian ikut bereaksi atas penembakan gas air mata di area kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) pada Selasa (2/9) dini hari. Musisi Rich Brian ikut bereaksi atas penembakan gas air mata di area kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas), Bandung. (Screenshot dari Instagram @brianimanuel )

Polda Jawa Barat menyatakan penembakan gas air mata dipicu oleh kelompok anarko di Jalan Tamansari, kemudian merembet ke kampus Unisba dan Unpas.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Hendra Rochmawan mengatakan peristiwa bermula saat patroli skala besar TNI-Polri menemukan tumpukan batu, kayu serta bekas bakar-bakaran ban di jalan tersebut.

"Dan di saat yang sama ada sekelompok orang memakai baju hitam dan diduga sebagian besar adalah anarko, mereka itulah yang awalnya menutup jalan dan membentuk blokade di Tamansari," kata Hendra kepada wartawan, Selasa (2/9).

Pernyataan Kapolda Jabar

Sementara itu, dalam konferensi pers pada Selasa lalu ,Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan langkah aparat di Tamansari itu  sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Terkait soal penindakan tegas dengan penggunaan gas air mata pun, dia mengaku itu sudah sesuai dengan Perkap Kapolri nomor 1 tahun 2009, pada pasal 5 ayat (1) point e serta pasal 7 ayat (2) point c.

"Kami berbekal mempedomani perkap dan UU. (Kondisi di Jalan Tamansari) itu melempar batu dan indikasi anarkis. Membahayakan petugas dan masyarakat," katanya.

Dia juga mengatakan yang dilakukan petugas itu sudah sesuai dengan instruksi yang sebelumnya disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit dan Presiden Prabowo Subianto, untuk melakukan tindakan tegas terhadap mereka yang melakukan tindakan vandalisme.

"Kesimpulannya bahwa kami melakukan upaya penegakan hukum karena di depan kami terlihat peristiwa pelanggaran-pelanggaran hukum sesuai dengan undang-undang. Dan sudah disampaikan oleh pimpinan kita semua," katanya.

Sementara itu, Komisioner Kompolnas Chairul Anam menyebut pihaknya telah menurunkan tim untuk mengusut penembakan gas air mata di Kampus Unisba dan Unpas oleh polisi.

"Yang di Bandung sedang kami dalami," jelasnya kepada wartawan di Propam Polri, Jakarta, Selasa siang.

(thr/csr/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER