Kisah Perjuangan Warga Pulau Seram Ditandu 26 KM Demi Berobat

CNN Indonesia
Senin, 08 Sep 2025 13:53 WIB
Warga pegunungan Pulau Seram, Maluku harus membawa Martin Atuani (49) 26 kilometer atau satu hari perjalanan demi mendapatkan perawatan medis di Puskesmas.
Warga pegunungan Pulau Seram, Maluku harus membawa Martin Atuani (49) 26 kilometer atau satu hari perjalanan demi mendapatkan perawatan medis di Puskesmas. CNN Indonesia/Said
Ambon, CNN Indonesia --

Warga pegunungan Pulau Seram, Maluku harus membawa Martin Atuani (49) 26 kilometer atau satu hari perjalanan demi mendapatkan perawatan medis di Puskesmas.

Warga miskin dari Desa Kalora, Kecamatan Wahai, Kabupaten Maluku Tengah itu harus bertolak menuju pusat kota kecamatan untuk berobat di Puskesmas Wahai.

Peristiwa di Desa Kalora sebuah desa terpencil di pedalaman Pulau Seram di Kabupaten Maluku Tengah ini sempat terekam video warga dan viral di media sosial, Kamis (4/9) pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Martin terpaksa ditandu sejauh itu karena tidak ada akses jalan raya bagi ambulans masuk ke kampungnya.

Martin menderita sakit dan hanya bisa terbaring di tempat tidur dan tak pernah mendapat sentuhan medis. Di kampungnya, tenaga kesehatan juga yang terbilang minim.

Melihat kondisi kesehatan Martin mulai menurun, warga terpaksa mengevakuasi Martin keluar dari kampungnya menuju puskesmas terdekat sekitar pukul 06:00 WIT.

Warga bergotong memikul Martin dan harus melintasi medan pegunungan yang curam, melewati jalan berlumpur hingga jembatan rusak.

Warga bergantian menandu Martin menggunakan bambu, kursi dan sehelai kain yang diperuntukkan untuk melindungi Martin selamat hingga ke puskesmas Wahai.

Beberapa kali terlihat warga kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat, sebelum melanjutkan perjalanan kembali.

Kepala Desa Kaloa Yosef Tamala menjelaskan Martin terpaksa dievakuasi keluar dari desanya karena kondisinya mulai terbilang buruk sehingga secepatnya membutuhkan perawatan. Ia bilang peristiwa warga menandu Martin terjadi pada Kamis (4/8).

Sebelum membawa Martin, warga terlebih dahulu menyiapkan tempat duduk seperti bambu, kursi dan kain. Ini dilakukan agar melindungi Martin selama perjalanan. Lebih lanjut ia berkata, jarak tempuh dari desa Kaloa menuju puskesmas Wahai diperkirakan mencapai sekitar satu hari.

"Jarak tempuh dari Desa Kaloa menuju puskesmas Wahai sekitar 26 Km atau sekitar satu hari,"ujarnya dalam video yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (8/9).

Ia menjelaskan jalan menuju Desa Kaloa yang terletak di Pegunungan Pulau Seram di Kabupaten Maluku Tengah hanya jalan yang dibuat warga. Namun, jalan tersebut tak bisa dilalui ambulans.

"Kalau dilalui kendaraan roda dua atau sepeda motor bisa, cuma membutuhkan tenaga ekstra yang cukup, namun untuk orang sakit tidak bisa,"ucapnya.

Yosep menambahkan perjalanan dari desa mereka menuju jalan raya harus ditempuh dengan berjalan kaki selama satu hari atau sekitar 26 kilometer.

Ia berharap pemerintah pusat bisa membangun jalan ke desa mereka sehingga mereka tak lagi sengsara. Ia mengaku kesengsaraan warga sudah dirasakan selama kemerdekaan. Ia juga mengaku warga sering mengeluhkan kondisi tak ada jalan kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah hingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) namun hingga kini tak kunjung diperbaiki. 

(ugo/sai/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER