Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan total korban meninggal akibat banjir Bali bertambah dari 14 orang menjadi 16 orang.
Seluruh jenazah korban banjir Bali sudah dievakuasi tim petugas gabungan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan data tersebut diperoleh berdasarkan laporan tim petugas gabungan yang menyatakan satu dari dua korban hilang setelah berhasil ditemukan Kamis (11/9) sore. Sehingga total korban meninggal dunia menjadi 16 orang.
Tim reaksi cepat BPBD Provinsi Bali mencatat ada lebih dari 120 titik banjir yang disertai tanah longsor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun Kota Denpasar menjadi wilayah dengan lokasi banjir terbanyak yakni 81 titik, disusul Kabupaten Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan delapan titik, Karangasem dan Jembrana masing-masing empat titik, serta di Klungkung banjir berdampak di Kecamatan Dawan.
Selain banjir, tanah longsor juga dilaporkan terjadi di 18 titik, dengan rincian 12 titik di Karangasem, lima titik di Gianyar, dan satu titik di Badung.
BNPB melaporkan dalam peristiwa kebencanaan ini ada sebanyak 562 orang warga mengungsi di sejumlah titik pengungsian sementara. Para penyintas itu memanfaatkan posko dan sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, balai desa, mushola, dan banjar sebagai lokasi pengungsian.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah memetakan beberapa lokasi pos pengungsian korban banjir. Lokasi pengungsian berada di sekolah, balai desa, dan kelurahan.
Berikut lokasi pos pengungsian di kabupaten/kota yang dirangkum detikBali.