37 Siswa SMA dan SD di Baubau Sultra Diduga Keracunan Ayam Busuk MBG

CNN Indonesia
Rabu, 17 Sep 2025 18:25 WIB
Ilustrasi. Sebanyak 37 siswa SMA Negeri 7 Baubau dan SD Hidayatullah Kabupaten Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan setelah menyantap menu makan bergizi gratis (MBG), pada Selasa (16/9) kemarin. (CNN Indonesia/Farid)
Makassar, CNN Indonesia --

Sebanyak 37 siswa SMA Negeri 7 Baubau dan SD Hidayatullah Kabupaten Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan setelah menyantap menu makan bergizi gratis (MBG), pada Selasa (16/9) kemarin.

"Total 37 anak dari SMA 7 dan SD Hidayatullah, kemudian dirujuk ke rumah sakit dan puskesmas," kata Kadis Kesehatan Baubau, Fanti Frida Yanti kepada wartawan, Rabu (17/9).

Fanti mengatakan para siswa tersebut setelah menyantap makanan dari menu MBG mengalami mual, pusing hingga muntah, sehingga dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

"Yang dialami para siswa ini, diare, mual, muntah dan sakit perut, pusing. Pengumpulan sampel makanan akan dilakukan uji lab, terkait ini. Namun, sorenya sudah ada pulang," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Baubau, Sartati mengatakan bahwa siswanya diduga mengalami keracunan usai menyantap ayam dari menu MBG yang disediakan pada Selasa (16/9) kemarin.

"Yang kami lihat, ayam yang berkuah. Totalnya ada 27 orang dari kelas 1, 2 dan 3," kata Sartati.

Sartati menjelaskan bahwa pada sekitar pukul 11.30 WITA, makanan tersebut telah diantar ke sekolah, kemudian distribusikan ke kelas-kelas. Namun, tiba-tiba datang salah satu siswa yang memberitahukan jika ayamnya mengeluarkan bau tidak sedap.

"Jadi kami guru-guru buka, karena masih ada sisa kami buka, ternyata betul. Serentak saya perintahkan guru-guru untuk hentikan, jangan makan lagi. Yang terlanjur sudah makan, satu jam kemudian mereka merasakan sakit perut," ujarnya.

Setelah kejadian itu, Sartati langsung menghubungi pihak dapur MBG untuk segera datang ke sekolah agar dapat melihat langsung makanan yang distribusikan tidak sesuai standar makanan bergizi.

"Saya telpon itu (pihak) dapur. Kemudian mereka telpon puskesmas untuk membawa siswa dan diberikan penanganan medis," katanya.

(fra/mir/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK