Anak Polisi di Sinjai Pukul Guru di Depan Ayahnya Dikeluarkan Sekolah
MF, anak polisi yang memukul wakil kepala sekolah SMAN 1 Sinjai, Sulawesi Selatan, di depan ayahnya kini telah dikeluarkan atau drop out (DO) dari sekolah tersebut.
Hal itu dikonfirmasi Kepala SMAN 1 Muh Suardi, Kamis (18/9). Suardi juga mengatakan kasus itu telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Setelah kejadian itu, kita langsung rapat di dewan guru, sehingga diputuskan tidak ada guru yang menerima anak ini. Jadi dikeluarkan pada hari itu juga," kata Suardi.
Suardi mengatakan bahwa pihaknya tetap akan mengeluarkan surat keterangan pindah, dan berharap akan ada sekolah menerima MF yang merupakan anak polisi tersebut.
"Kalau ada sekolah yang mau menerimanya, kami akan buatkan surat pindah, karena anak itu berhak mendapatkan pendidikan," sambungnya.
Kasus ini bermula ketika MF dilaporkan ke Badan Konseling (BK) akibat bolos di mata pelajaran yang diajar korban, Mauluddin. BK pun mengundang ayah MF ke sekolah untuk memberikan pembinaan terhadap anaknya, Selasa (16/9) sekitar pukul 09.00 WITA.
"Ini anak tidak pernah mengikuti pelajaran wakil kepala sekolah, sehingga mengadukan anak ini ke BK untuk datangkan orang tuanya. Karena ada jam tertentu dia tidak ikuti, (mata pelajaran tertentu) iya, makanya diproses di BK," ungkapnya.
Setelah bapaknya datang di sekolah, kata Suardi, langsung mencari Mauluddin yang juga menjabat wakil kepala sekolah. Namun, guru tersebut tidak berada di sekolah, sehingga guru lain menghubungi Mauluddin.
"Pak Maul datang setelah ditelepon oleh guru wali kelasnya, kemudian masuk ke ruangan BK, tiba-tiba langsung diserang dipukul langsung oleh MF di hadapan bapaknya," jelasnya.
Lihat Juga : |
Diduga ada pembiaran oleh orang tua murid
Saat MF memukul wakil kepala sekolah tersebut, orang tua siswa tidak melerai kejadian tersebut. Kemudian guru dan orang tua siswa lainnya yang melerai MF memukul Mauluddin.
Suardi menduga orang tua siswa tersebut membiarkan anaknya memukul Wakesek SMA Negeri 1 Sinjai.
"Kalau pembiaran ada, karena dia tidak melerai anaknya, justru guru perempuan dan salah satu orang tua yang ada di situ, karena anaknya berkasus juga yang melerai," tuturnya.
Meski demikian, Suardi mengaku tidak mengetahui pasti motif MF memukul guru Mauluddin. Namun, dipastikan Wakasek SMA Negeri 1 Sinjai tidak pernah memiliki permasalahan pribadi dengan siswa maupun orang tua siswa.
"Setahu saya tidak ada, itu saja mata pelajaran yang tidak diikuti, hanya tasnya saja yang ada tapi orangnya tidak ada. Bapaknya datang pakaian celana coklat ikat pinggang lantas begitu, kemudian pakaian kaos dan jaket," katanya.
Terpisah, Kapolres Sinjai AKBP Harry Azhar mengatakan Propam Polres Sinjai telah melakukan pemeriksaan terhadap polisi yang mendampingi anaknya saat memukul gurunya.
"Sementara dilakukan pemeriksaan terhadap oknum polisinya. Propam yang periksa," kata Harry saat dikonfirmasi kemarin.
Selain itu, Harry mengatakan pihaknya juga telah menerima laporan dari guru yang menjadi korban pemukulan. Selanjutnya polisi melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.
"Kami sudah terima laporannya. Pada saat ini masih pemeriksaan saksi-saksi dan kalau terbukti kita akan tetapkan sebagai tersangka," pungkasnya.
(kid/mir/kid)