Polda Jatim Sebut Kerugian Rp256 M Akibat Kericuhan saat Demo Agustus

CNN Indonesia
Jumat, 19 Sep 2025 11:52 WIB
Polda Jatim melaporkan kerugian Rp256 miliar akibat kericuhan demo di 10 kabupaten. Selain itu 111 warga sipil dan 117 petugas terluka.
Salah satu tersangka perusakan dan kerusuhan di tengah gelombang demo Agustus lalu di wilayah Jatim saat dihadirkan Polda Jatim dalam konferensi pers. (CNNIndonesia/Farid)
Surabaya, CNN Indonesia --

Polda Jawa Timur (Jatim) merilis angka kerugian yang ditimbulkan dari aksi demonstrasi berujung ricuh di 10 kabupaten/kota di wilayah hukumnya sepanjang 29-31 Agustus 2025.

Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto mengatakan total kerugian yang tercatat mencapai Rp256 miliar lebih, terdiri dari kerusakan fasilitas milik kepolisian dan pemerintah daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerugian terbesar dialami pemerintah daerah yang mencapai Rp214,1 miliar, sedangkan kerugian yang ditanggung Polri mencapai Rp42,2 miliar.

"Jadi untuk total kerugian yang dari pihak Pemda dan Polri ini lumayan, ada Rp256 miliar sekian, dengan rincian Polri ada Rp42 miliar 242 juta sekian dan Pemda Rp214 miliar 137 juta sekian," kata Nanang saat konferensi pers di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (18/9).

Nanang mengatakan, anggaran sebesar itu seharusnya bisa digunakan untuk kepentingan publik, bukan terbuang karena tindakan perusakan fasilitas.

"Dan ini kan sebenarnya sayang sekali kalau harus dipakai untuk ini. Ini kan bisa dipakai untuk hal yang lebih baik lagi," ujarnya.

Selain menimbulkan kerugian materi, Nanang berkata kericuhan juga menyebabkan ratusan korban luka.

Polda Jatim mencatat, ada 111 warga sipil yang terluka, sebagian besar telah menjalani perawatan jalan.

Sementara itu, 105 personel Polri dan 12 anggota TNI juga mengalami luka akibat lemparan batu, bom molotov, hingga serpihan kaca saat mengamankan massa.

"Kalau kita lihat dari yang saya jelaskan tadi mengenai korban pengamanan ini, kita juga prihatin. Karena ini dari beberapa anggota dari luka-lukanya yang ada ini, akibat lemparan batu, bom molotov, serpihan kaca, dan masih banyak lagi," kata Nanang.

Kericuhan terjadi di sepuluh kota/kabupaten di Jawa Timur, dengan titik menonjol di Sidoarjo, Malang, Jember, Kota Kediri, dan Surabaya.

Polda Jatim setidaknya menangkap 997 orang sejak 29 Agustus hingga 16 September 2025, terdiri dari 582 orang dewasa dan 415 anak di bawah umur. Dari jumlah itu, 682 orang dipulangkan, sementara 315 lainnya diproses hukum.

Nanang menegaskan pihaknya akan terus menindaklanjuti kasus ini, termasuk mengusut dugaan adanya jaringan yang memicu aksi kericuhan di berbagai daerah di Jatim.

Selain itu, Nanang juga mengingatkan masyarakat agar lebih bijak menggunakan media sosial dan tidak mudah terprovokasi informasi yang tidak benar.

"Kami akan kejar sampai sejauh mana pun karena ingat jejak elektronik tidak bisa dihilangkan. Dan ini tim kami sudah berjalan, mudah-mudahan nanti akan bisa lebih mengerucut kepada siapa otak atau pelaku daripada peristiwa ini," tegasnya.

(frd/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER