Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengomentari seruan Presiden RI Prabowo Subianto tentang solusi dua negara untuk mengatasi konflik Palestina-Israel.
Ia mengatakan solusi itu sebetulnya ideal, namun harus didahului dengan pemenuhan sejumlah faktor fundamental terlebih dahulu.
Din mengatakan sebelum menuju ke sana, genosida di Gaza dan penguasaan Israel terhadap wilayah Palestina harus dihentikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanpa itu, dan itu sulit diterima Israel, maka solusi dua negara menjadi hampa," kata Din dalam keterangannya, Rabu (24/9).
"Sehubungan dengan itu, seruan Presiden RI Prabowo Subianto di PBB untuk revivalisasi solusi dua negara nyaris bak teriakan di tengah samudera, keras tapi hilang ditelan deburan ombak," imbuhnya.
Din mengatakan solusi dua negara merupakan pikiran lama yang dianut Negara-negara Anggota OKI, termasuk Indonesia.
Mantan Ketua Umum MUI itu berpendapat pemikiran itu sebetulnya baik dalam upaya mengakhiri konflik tersebut.
Namun, pada praktiknya sejumlah syarat yang meliputi pengunduran diri Israel atas wilayah Arab yang dikuasainya sejak Perang 1967 seperti Sinai dan Dataran Tinggi Golan, penghentian pembangunan Pemukiman Yahudi di Wilayah Tepi Barat, dan status Yerusalem sebagai kota suci dan tidak boleh dikuasai oleh satu pihak tidak pernah mau dipenuhi oleh Israel.
"Selain Israel terus menerus melakukan pembangunan pemukiman di Tepi Barat, bahkan Israel melakukan genosida atas Gaza dan menodai Masjid Al-Aqsha, maka kesepakatan Solusi Dua Negara menjadi batal," katanya.
Din pun mengatakan yang seharusnya dilakukan Indonesia ialah mendesak Israel mundur dari wilayah pendudukan, menghentikan genosida, dan segera menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza yang kelaparan.
"Jika jalan damai tidak digubris Israel, maka jalan militer lewat Pasukan Penjaga Perdamaian atau Pasukan Pencegah Perang adalah solusi," ujarnya.
Prabowo dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, Selasa (23/9) kemarin kembali menegaskan dukungan RI terhadap solusi dua negara dalam mengatasi konflik Israel-Palestina.
Prabowo menjelaskan solusi dua negara bukan hanya memperjuangkan kemerdekaan negara Palestina, tapi juga dibarengi dengan mengakui, menghormati, dan menjamin keamanan Israel.
Ia menyatakan hanya dengan jalan itu, dunia dapat mencapai taraf perdamaian yang sesungguhnya.
"Kita harus memperjuangkan negara Palestina, tapi kita juga harus mengakui, menghormati, dan jamin keamanan Israel. Dengan hanya itu kita hanya bisa mencapai perdamaian sesungguhnya, perdamaian sesungguhnya, tidak lagi rasa kebencian, tidak lagi rasa saling curiga. Solusi satu-satunya solusi dua negara," ucap Prabowo.
(fra/mnf/fra)