RSUD Cililin di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat sempat mengalami over kapasitas dalam penanganan korban keracunan massal makan bergizi gratis (MBG).
Korban itu berasal para pelajar di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas Bandung Barat, yang diduga keracunan program MBG pada tiga hari ke belakang.
Saat ini, RSUD pun masih menampung puluhan orang, yang terbagi menjadi dua kategori. Kategori pertama mereka yang dirawat pada Senin (22/9) sampai dengan Rabu (25/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, kategori kedua, mereka yang baru di rawat Rabu (24/9).
"Di kejadian Senin kemarin ada 13 yang masih dirawat, yang kejadian Ragu ada 31 yang dirawat, data per jam 9 malam ini. Total ada 44," ujar Dirut RSUD Cililin Neng Siti Djulaeha, Kamis (25/9), dini hari.
Untuk penanganan korban keracunan pada Rabu kemarin, pihak RSUD pun mengaku kewalahan. Mereka menerima rujukan sebanyak 131 dari berbagai
"Jadi total yang dirujuk 131, mayoritas sudah diperbolehkan rawat jalan, pulang," ungkapnya.
Adapun kondisi mereka yang dirawat, diungkapkan Siti, sudah dalam kondisi yang tidak gawat darurat.
"Jadi sebagian besar keluhannya dari perut kemudian mual, lemas, tapi tidak ada gejala yang berat,"
Pantauan wartawan, ruang awat inap saat ini dalam kondisi penuh. Untuk menampung para korban, sementara waktu, para korban dilakukan perawatan di area-area lorong luar ruangan rawat inap untuk penanganan para korban, dengan menggunakan velbed.
"Jumlah bed yang diperuntukkan pasien di sini sudah full dengan pasien biasa dan KLB juga ada yang dirawat di ruangan, sehingga sisanya kami fasilitasi dengan pemasangan extrabed di samping lobi ruangan rawat inap," ujarnya.
(csr/sfr)