Kapolda Metro Akan Beri Rp500 Ribu ke Ojol Perekam Kriminalitas

CNN Indonesia
Jumat, 26 Sep 2025 19:50 WIB
Ilustrasi. Makin pesatnya teknologi digital--termasuk ponsel berkamera dan media sosial--membuat warga kerap merekam dugaan aksi kriminal di jalanan atau tempat publik(CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri bakal memberikan uang sebesar Rp500 ribu kepada pengemudi ojek online (ojol) yang merekam aksi kriminal di jalanan.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Dekananto mengatakan hal tersebut dilakukan lantaran ojol kini menjadi mitra strategis kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Pihaknya pun berharap agar para ojol tak sungkan menjadikan pos polisi sebagai posko.

"Pos polisi adalah rumah bagi rakyat. Kami ingin teman-teman ojol menjadikan tempat ini sebagai posko. Kalau ada tindakan kriminal di jalan, kami akan berikan apresiasi, bahkan reward sebesar Rp500 ribu dari Kapolda jika ada rekaman kejadian penting yang membantu pengungkapan kasus," kata Dekananto di Jakarta Pusat, Jumat (26/9).

Dekananto menerangkan kepolisian berharap insentif uang hingga Rp500 ribu itu dapat memberikan semangat bagi teman-teman ojol. Apalagi, sambungnya, mereka hampir 24 jam berada di jalanan.

"Karena teman-teman ojol ini hampir 24 jam berada di jalanan, dan mungkin ada menemukan atau melihat kejadian-kejadian kejahatan. Kalau melaporkan, akan diberikan bonus oleh Bapak Kapolda," tutur dia.

"Ini hanya untuk penyemangat saja. Saya yakin di depan, tanpa ada bonus pun teman-teman akan memberikan informasi itu," sambungnya.

Lebih lanjut, kata Dekananto, kepolisian melakukan langkah itu karena menyadari upaya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tidak bisa dilakukan tanpa peran serta dari masyarakat.

"Tanpa dukungan potensi masyarakat, komunitas, dan lain-lain, kita menyadari tantangan ke depan semakin berat. Jadi bukan karena kita tidak mampu, tetapi karena kita ingin melibatkan masyarakat. Kita ingin merasakan sama-sama bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama," tuturnya.

Diketahui, makin pesatnya teknologi digital--termasuk ponsel berkamera dan media sosial--membuat warga kerap merekam dugaan aksi kriminal di jalanan atau tempat publik. Bahkan rekaman itu kerap bisa menjadi penguat bagi korban untuk mendapatkan keadilan, atau sebuah pelanggaran hukum agar bisa ditindak.

(dis/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK