BGN Minta Maaf Usai Ribuan Anak Keracunan MBG, Nanik Deyang Menangis

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Sep 2025 06:50 WIB
Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang menangis dan minta maaf usai MBG buat keracunan ribuan anak. (CNN Indonesia TV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Gizi Nasional (BGN) meminta maaf buntut maraknya kasus keracunan usai menyantap menu makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Per 25 September 2025, BGN mencatat sebanyak 5.914 orang mengalami apa yang disebut sebagai insiden keamanan pangan.

Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang menyebut istilah itu karena temuan di lapangan menunjukkan tak semuanya mengalami keracunan, melainkan ada juga yang disebabkan oleh alergi makanan dan hal lainnya.

"Dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN, atas nama seluruh SPPG di Indonesia, saya mohon maaf," kata Nanik dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (26/9).

Nanik mengaku ia miris melihat kondisi yang menimpa ribuan penerima manfaat program MBG itu. Nanik menceritakan sebagai seorang ibu, ia saja sudah tidak bisa terlelap jika anaknya demam.

"Saya sudah stres bukan main. Apalagi ini melihat anak-anak sampai digotong ke Puskesmas, ke posko," ucapnya.

Biayai penuh korban

Nanik pun menyatakan BGN bertanggung jawab penuh atas seluruh kasus ini. Ia memastikan BGN akan menanggung sepenuhnya biaya bagi korban yang terdampak.

"Dan mengalami masalah kami bertanggung jawab penuh dan membiayai semuanya untuk atas apa yang terjadi," ucapnya.

Klaim bakal tegakkan SOP

Nanik juga menegaskan ke depan BGN akan berupaya keras fan tak mentolerir siapapun yang melanggar SOP dari BGN. Ia memastikan akan melakukan perbaikan secara total atas program MBG ini. Nanik berjanji kasus serupa ini takkan terjadi lagi ke depan.

"Adalah kesalahan kami sebagai pelaksana untuk harus memperbaikinya secara total," ujarnya.

40 SPPG ditutup

Nanik menyatakan buntut ribuan kasus ini, sebanyak 40 SPPG yang ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Ia mengatakan SPPG itu ditutup hingga seluruh penyelidikan rampung dilakukan.

Nanik pun menyatakan telah mengeluarkan surat kepada mitra program MBG memberikan tenggat waktu satu bulan untuk melengkapi Standar Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS), sertifikat halal, dan sertifikat penggunaan air yang layak pakai.

Ia menyatakan apabila dalam waktu 1 bulan tidak dipenuhi, maka BGN akan mengambil tindakan tegas dengan menutup SPPG terkait.

"Saya ulang kalau dalam waktu sebulan kepada para mitra di seluruh Indonesia kalau anda semua tidak memenuhi tidak mempunyai sertifikat SLHS, sertifikat halal, dan juga sertifikat kelayakan air yang bisa dikonsumsi kami akan menutup," ucapnya.

(mnf/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK