Pencarian Korban Ponpes Sidoarjo Dilanjutkan, Fokus di Reruntuhan
Proses pencarian korban musala ambruk di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo terus dilakukan hingga Senin (29/9) malam. Tim gabungan menyisir puing-puing bangunan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal di bawah reruntuhan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengatakan evakuasi akan terus berlanjut sampai benar-benar dipastikan tidak ada lagi korban yang terjebak.
Ia memastikan seluruh unsur, termasuk Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, hadir langsung di lokasi untuk memantau proses pencarian korban dari kejadian yang telah dipastikan menewaskan satu orang itu.
"Hal ini juga tentu dilakukan sampai tidak ada korban yang kami yakini benar di dalam bangunan runtuh," kata Jules, Senin (29/9).
Tim Gabungan Polri, Basarnas dan BPBD Jatim juga telah mendirikan posko tidak jauh dari pondok pesantren. Posko medis juga tersedia bagi keluarga korban maupun santri yang membutuhkan pertolongan.
"Perlu saya informasikan bahwa saat ini sudah ada posko gabungan yang bertempat tidak jauh dengan Ponpes Al Khoziny ini sendiri, dan juga posko kesehatan untuk bisa melakukan pemeriksaan dan pengecekan apabila ada keluarganya yang mengalami sakit ataupun ditemukan korban yang perlu perawatan," ujarnya.
Namun, dugaan adanya korban yang masih tertinggal di reruntuhan masih terus ditelusuri. Pihak kepolisian melakukan komunikasi intensif dengan pengurus pondok untuk memastikan data jumlah santri yang belum ditemukan.
"Kami juga bersama stakeholder terkait terus melakukan komunikasi dengan pihak-pihak termasuk dengan pihak ponpes untuk mengetahui berapa pastinya jumlah korban yang masih korban atau dimungkinkan berada di reruntuhan," ucapnya.
"Kami berharap kalau pun masih ada korban di reruntuhan dapat segera kami evakuasi dan kami berikan pertolongan secepatnya," ia menegaskan.
Berdasarkan data terbaru hingga 29 September malam, 79 korban telah dibawa ke rumah sakit. Rinciannya, 45 orang dirawat di RS Siti Hajar dan 34 orang di RSUD Sidoarjo. Dari jumlah tersebut, satu orang dinyatakan meninggal dunia.
"Sejauh ini kami melakukan pendataan dari data yang ada, ada kurang lebih 79 korban, terbagi di dua RS. Di RS Siti Hajar ada 45 korban, kemudian RSUD Sidoarjo ada 34," tuturnya.
"Secara keseluruhan 79. Dari RS Siti Hajar, 45 itu, satu korban meninggal dunia dan saat ini sedang proses pemulangan," ucapnya.
(frd/chri)