Mensos Sebut Sekolah Rakyat Intervensi Menyeluruh untuk Keluarga
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menilai Sekolah Rakyat merupakan sebuah terobosan penting oleh Presiden Prabowo Subianto dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Menurutnya, program ini tidak hanya membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, tetapi juga menyertakan intervensi menyeluruh yang menyentuh kebutuhan keluarga, mulai dari bantuan sosial, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi.
Hal itu ia sampaikan saat menerima audiensi Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka, dan Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, di Ruang Rapat Menteri, Gedung Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Jumat (26/9).
"Sekolah rakyat ini istimewa, programnya presiden. Kita diajak noleh (menengok) kepada mereka yang paling miskin, memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau dan memungkinkan yang tidak mungkin," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (20/9).
Gus Ipul memaparkan, perbedaan mendasar Sekolah Rakyat dengan sekolah umum terletak pada integrasinya dengan berbagai program unggulan pengentasan kemiskinan.
Di antaranya Koperasi Desa Merah Putih, bantuan sosial, Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional, program Makan Bergizi Gratis, hingga perbaikan rumah dan pemeriksaan kesehatan.
Ia menyebutkan, sekolah ini tidak hanya fokus pada pendidikan anak, tetapi juga memberdayakan keluarga secara menyeluruh. Orang tua dilibatkan dalam Koperasi Desa Merah Putih, menerima bantuan sosial, memperoleh akses PBI-JKN, serta mendapat dukungan berupa makanan bergizi dan pemeriksaan kesehatan.
"Jadi tidak berdiri sendiri, ini bersamaan dengan program unggulan Presiden yang lain, diintervensi di sini. Keren ini, tidak ada sebelumnya kayak begini," imbuh dia.
Di samping pendidikan, setiap siswa Sekolah Rakyat memiliki rekam medis sebagai dasar pemantauan kesehatan. Dari 7.409 siswa, tercatat 52 persen membutuhkan pemeriksaan lanjutan, dengan masalah terbanyak berupa karies gigi, kebugaran rendah, anemia, gangguan telinga, dan kekurangan gizi.
Gus Ipul menekankan, berbagai kondisi tersebut akan ditangani secara bertahap melalui pendekatan terpadu yang diterapkan di Sekolah Rakyat, termasuk pemberian asupan bergizi sebagai langkah awal.
Sekolah Rakyat juga memperhatikan potensi dan minat siswa melalui pemetaan bakat (talent mapping) berbasis teknologi DNA talent dan Artificial Intelligence (AI). Dari 4.889 siswa yang telah dipetakan, 19,6 persen menunjukkan kecenderungan visual, 50,4 persen kinestetik, dan 30 persen auditory.
"Keren hasilnya ini. Kita punya data-datanya anak-anak lengkap. Tidak ada di sekolah lain. Adanya di sekolah rakyat, hanya ada di sekolah rakyat," tegasnya.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari pemerintah daerah. Gubernur Sulbar Suhardi Duka menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat di wilayahnya telah berjalan dengan kapasitas 100 siswa, dan lahan untuk pembangunan gedung permanen sudah disiapkan.
"Kami sudah siapkan tanah, Pak, untuk pembangunan yang baru. Ada dua tanah kami siapkan," kata dia.
Hal serupa disampaikan Bupati Purworejo Yuli Hastuti yang menyiapkan lahan seluas 9,7 hektare untuk pendirian Sekolah Rakyat di daerahnya.
"Untuk pendirian Sekolah Rakyat Purworejo, siap lahan di salah satu desa seluas 9,7 hektare. Kalau memang masih diperlukan, masih ada lagi 3,2 hektare," sebutnya.
Sebagai informasi, saat ini Sekolah Rakyat telah beroperasi di 100 lokasi dan direncanakan bertambah menjadi 165 titik pada akhir bulan. Targetnya, setiap sekolah dapat menampung hingga 1.000 siswa.
Dengan 500 sekolah, diharapkan sekitar 500 ribu anak dari keluarga miskin dapat bersekolah dan memperoleh dukungan terpadu bagi keluarganya.
Audiensi tersebut juga dihadiri Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico, Tenaga Ahli Menteri Bidang Perencanaan dan Evaluasi Kebijakan Strategis Andy Kurniawan, dan Plt. Kepala Pusat Data dan Informasi Kemensos Joko Widiarto.
Turut hadir juga Kepala Dinas Sosial Sulbar Abdul Wahab, Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo Tolkha Amaruddin, serta Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Ahmat Jainudin.
(rir)