Basarnas Kejar Golden Time Evakuasi Santri Tertimbun Musala Sidoarjo

CNN Indonesia
Rabu, 01 Okt 2025 11:03 WIB
Diduga masih ada 91 orang tertimbun Musala Ponpes Sidoarjo ambruk. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan SAR Nasional mengejar golden time atau rentang waktu kritis dalam proses evakuasi santri yang jadi korban ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengatakan hal ini dilakukan untuk bisa mengevakuasi korban yang tertimbun dalam kondisi hidup.

"Jadi kita mengharapkan operasi bisa segera kita selesaikan. Saat ini kita mengejar golden time, karena dimungkinkan dari golden time inilah yang kita detek masih ada kehidupan ini masih memungkinkan untuk bisa kita selamatkan dalam kondisi hidup," kata Syafii dalam konferensi pers, Rabu (1/10).

Syafii menyebut sesuai teori golden time rentang waktunya hingga 72 jam pascakejadian. Namun, kata dia, saat ini tim sudah berhasil menjangkau para korban yang tertimbun reruntuhan.

"Sesuai teori memang 72 jam, namun saat kita sudah bisa menyentuh korban, kita sudah bisa suplai minuman vitamin, bahkan infus, memungkinkan yang bersangkutan bisa bertahan lebih lama," tutur dia.

Sebelumnya, bangunan musala tiga lantai di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore.

Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

Berdasarkan data sementara Kantor SAR Surabaya hingga Selasa (30/9) malam, terdapat 102 orang santri menjadi korban dalam peristiwa ini. Dari jumlah itu, tiga orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Diperkirakan masih ada puluhan orang yang terjebak di reruntuhan.

Sementara itu, data BNPB hingga Selasa (30/9) malam, diduga ada 91 orang yang masih terjebak reruntuhan bangunan.

"Hingga Selasa (30/9) pukul 19.00 WIB. Berdasarkan data absensi santri, sebanyak 91 orang diduga tertimbun material bangunan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

(frd/dis/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK