Marak Keracunan, Menkes Usul Keamanan Pangan Kurikulum Wajib Sekolah

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 09:27 WIB
Menkes Budi usulkan materi keamanan pangan dan gizi dalam kurikulum sekolah dan dianggap penting soal pencegahan keracunan MBG.
Menkes usul keamanan gizi dan pangan masuk kurikulum wajib sekolah usai marak keracunan MBG. (CNN Indonesia/Ilham)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengusulkan agar materi keamanan pangan dan gizi masuk dalam kurikulum wajib sekolah.

Ia menyebut usulan itu telah disampaikan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti. Menurutnya hal ini penting agar anak-anak dapat memahami pentingnya gizi dan keamanan makanan.

Budi menilai dengan masuknya materi itu dalam kurikulum maka para siswa dapat membantu fungsi kontrol sehingga dapat mengantisipasi kasus keracunan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Supaya nanti anak-anak juga tahu, enggak usah diajari gurunya 'pak ini sudah enggak sehat mending saya enggak makan dan melaporkannya' sehingga fungsi kontrolnya lebih baik lagi," ujarnya dalam Rapat Kerja di Komisi IX, Rabu (1/10).

Lebih lanjut, Budi mengatakan materi untuk mata pelajaran itu sudah disediakan dan disusun oleh pihak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

"Materi-materi ini sudah ada, sudah dibikin teman-teman dari kemendikdasmen sehingga itu akan kita luncurkan," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Budi menyebut Kemenkes juga telah membuat modul terkait kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG). Ia mengatakan modul tersebut akan dibagikan ke sekolah-sekolah.

Dengan adanya modul tersebut, diharapkan sekolah dapat mengenali gejala yang ada serta menyiapkan langkah mitigasinya jika sewaktu-waktu terjadi keracunan.

"Jadi kita lihat, masa inkubasinya berapa lama. Jadi kita tahu meresponsnya musti berapa cepat. Kemudian kita tahu juga sumbernya dari mana, gejalanya seperti apa," tuturnya.

"Jadi memudahkan para guru-guru atau sekolah kalau mau melihat 'oh gejalanya seperti ini, kira-kira apa penyebabnya ini' dan ada treatment-nya seperti apa," imbuhnya.

(tfq/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER