Satu Jasad Santri Ponpes Ambruk Ditemukan, Korban Tewas Jadi 8 Orang

CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2025 12:31 WIB
Tim SAR gabungan kembali menemukan jasad korban dalam proses evakuasi gedung ambruk Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. (AFP/JUNI KRISWANTO)
Sidoarjo, CNN Indonesia --

Tim SAR gabungan kembali menemukan jasad korban dalam proses evakuasi gedung ambruk Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jumat (3/10) pagi.

Dengan temuan terbaru ini, jumlah santri yang meninggal dunia akibat ambruknya bangunan tiga lantai tersebut bertambah menjadi delapan orang.

"Kami berhasil melakukan evakuasi tiga korban korban dengan kondisi meninggal dunia di sektor A2 (sisi belakang reruntuhan)," kata Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, selaku Direktur Operasi, Jumat (3/10) siang.

Nanang mengatakan korban pertama dievakuasi pukul 07.30 WIB, kemudian disusul korban kedua ditemukan pukul 07.36 WIB. Keduanya berhasil dievakuasi di sektor A2 atau sisi belakang tepatnya di area wudu.

"Karena memang itu posisinya bersamaan kedua anak itu bersamaan di tempat wudu seperti itu. Posisi tertutup oleh bangunan apa namanya tembok bangunan seperti itu," ucapnya.

Korban berikutnya ditemukan pukul 10.17 WIB. Posisinya juga ditemukan di sektor A2 dengan kondisi tertindih reruntuhan betonan.

"Kemudian yang ketiga kami evakuasi tidak jauh dari itu masih di sektor A2 akan tapi lebih ke sisi sebelah kiri. Untuk korban yang ketiga ini kondisi meninggal dunia dan posisinya saat itu adalah di bawah dari betonan seperti itu," ucapnya.

Saat ini tiga jenazah korban itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Nanang mengatakan operasi pencarian hari ini menggunakan dua metode. Pertama adalah evakuasi yang menggunakan alat berat yang difokuskan di sisi utara atau bagian depan runtuhan gedung.

"Yang pertama menggunakan peralatan ataupun alat berat di bagian sisi utara atau atau depan dengan membongkar menggunakan ekskavator membongkar bagian-bagian material-material bangunan," ucapnya.

Yang kedua adalah pencarian menggunakan alat ekstrikasi ataupun non alat berat di bagian sisi belakang. Operasi ini dilakukan petugas perorangan tanpa alat berat.

"Kemudian untuk mempercepat proses evakuasi kami juga melaksanakan evakuasi menggunakan alat ekstrikasi ataupun non alat berat di bagian sisi belakang," ucapnya.

"Kami sudah koordinasikan dengan tim yang melaksanakan atau menggunakan alat berat, di situ posisi yang aman ya atau tidak terpengaruh dengan getaran ataupun kemungkinan keruntuhan dari konstruksi karena menggunakan alat berat tadi," tambahnya.

Sementara itu, mengutip dari siaran pers BNPB, "Jumlah korban yang masih dalam proses pencarian ada sebanyak 54 orang. Data ini didasari dari daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren."

Sebelumnya, gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore.

Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri sedang melaksanakan Salat Asar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

Hingga Jumat (3/10) siang, terdapat 111 orang korban telah dievakuasi. Dari jumlah itu, delapan di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Sementara 103 lainnya dipastikan selamat namun mengalami luka-luka. Diperkirakan masih ada puluhan orang yang terjebak di reruntuhan.

(frd/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK