Polda Imbau Warga Tak Rusak TKP Bangunan Ponpes Sidoarjo yang Ambruk

CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2025 16:51 WIB
Petugas berjaga didekat truk yang membawa material bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mengimbau warga tidak merusak tempat kejadian perkara (TKP) ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, agar proses identifikasi korban berjalan cepat dan akurat.

"Artinya kasih kesempatan kami, ini korban yang sudah meninggal bukan korban hidup ya. Itu jangan sampai di sana ada teman-teman kita yang nanti ada barang apa disingkirkan, dipisahkan dari tempatnya," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jatim Komisaris Besar Polisi M Khusnan di Surabaya, Jumat (3/10) seperti dikutip dari Antara.

Khusnan mengtakan setiap jenazah maupun barang di sekitar lokasi akan difoto, diberi label, dan dimasukkan ke dalam kantong khusus. Hal itu merupakan fase awal identifikasi sesuai standar internasional Disaster Victim Identification (DVI) yang tidak boleh terganggu.

Oleh sebab itu, masyarakat diimbau tidak berkerumun atau masuk ke area reruntuhan karena kebiasaan warga mendekati lokasi bencana justru berpotensi merusak TKP.

"Kalau nanti teman-teman tidak siarkan gerudukan (datang bersama) ke sana kan rusak itu orang TKP. Kan banyak itu, kalau di Indonesia itu luar biasa. Sosialisnya luar biasa, sosialis semuanya," ujarnya.

Ia menegaskan hanya pihak berwenang yang diperbolehkan masuk ke area TKP. Garis polisi sudah dipasang untuk membatasi akses serta menjaga keutuhan bukti.

"Artinya kalau yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk di area itu. Ya harus begitu, oleh sebab itu ada polis lain kan, aturannya kan," kata Khusnan.

Sementara itu, Operasi SAR gabungan masih terus berupaya mengevakuasi korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny yang ambruk.

Kepada wartawan pada Jumat sore, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, selaku SAR Mission Coordinator (SMC) menyebut dalam sehari ini pihaknya sudah mengevakuasi total lima orang.

Dengan demikian, per Jumat pukul 16.35 WIB setidaknya jumlah total korban tewas yang telah dievakuasi mencapai 10 orang. Sementara itu sebelumnya ada 103 korban ditemukan dalam kondisi selamat.

Saat ini diperkirakan jumlah korban yang masih terjebak di balik reruntuhan mencapai 53 orang.

(antara/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK