Dasco Sebut Rencana Bangun Ulang Al Khoziny Pakai APBN Belum Final

CNN Indonesia
Kamis, 09 Okt 2025 16:03 WIB
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco menyatakan rencana pembangunan ulang pesantren Al Khoziny pasca-insiden ambruk masih dalam pembahasan.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa rencana membangun ulang pesantren Al Khoziny usai insiden gedung ambruk yang menewaskan lebih dari 60 orang pakai APBN belum mencapai kesimpulan atau kesepakatan final.

"Mungkin masih belum pada satu kesimpulan. Tapi pada intinya DPR RI akan mendorong juga pemerintah untuk memperhatikan bangunan-bangunan pesantren yang sudah lama dan tua," kata Dasco di kompleks parlemen, Kamis (8/10).

Dasco berujar imbauan DPR kepada pemerintah terkait kondisi bangunan pesantren tua telah disampaikan melalui Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk supaya dapat dibantu untuk antisipasi terjadi lagi hal-hal seperti yang kemarin terjadi," imbuh Dasco.

Dasco enggan bicara proses hukum dalam kasus Al Khoziny. Dia mengaku menyerahkan prosesnya kepada aparat kepolisian.

"Kalau soal ranah hukum kan itu urusan polisi, tapi yang penting kita memitigasi bagaimana pesantren yang ada tidak ada terjadi lagi seperti itu," katanya.

Cak Imin sebelumnya mengatakan pemerintah akan melakukan evaluasi kondisi tersebut. Dia mengaku akan mulai mencatat daftar pesantren yang berusia tua atau di atas 100 tahun untuk mulai dievaluasi untuk mencegah insiden di ponpes Al Khoziny terulang.

Saat ini, ungkap Cak Imin, jumlah lembaga pendidikan berbentuk pesantren di Indonesia sebanyak 344.130 ribu. Dari jumlah itu, jumlah santri atau peserta didik mencapai 9,8 juta dan peserta didik 1,16 juta.

"Saya dengan Pak Menteri Agama, nanti juga dengan berbagai kementerian, akan terus melakukan kerja-kerja bersama mengatasi berbagai hal menyangkut penyelamatan pesantren-pesantren dengan usia yang sangat tua di atas 100 tahun dan bangunan-bangunan yang rawan," kata Ketua Umum PKB itu.

"Kita akan prioritaskan pesantren-pesantren yang memang sangat rawan dan sangat tua usianya," imbuhnya.

Sementara itu soal rencana pembangunan ulang Al Khoziny menggunakan APBD disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.

Menurut dia, setelah dihitung ternyata lebih mahal memperbaiki gedung dibanding membangun ulang dari nol.

Ia masih menghitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun gedung ponpes dari awal. Namun, Dody menyebut pembangunan itu akan dibiayai APBN, meski terbuka peluang bagi pihak swasta untuk ikut membantu.

"Kalau soal anggaran, insya Allah cukup lah, Insya Allah. Cuma dari APBN, tapi tidak menutup kemungkinan juga ada bantuan dari swasta. Cuma, sementara waktu dari APBN," ujarnya.

Dia bilang semestinya anggaran pondok pesantren masuk ke Kementerian Agama, tetapi karena peristiwa ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny merupakan kondisi darurat, maka kementerian PU akan ikut andil.

"Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuma kan ini kondisi darurat. Yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk," pungkasnya.

(thr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER