Kapolda Metro Jaya: 'Starling' Jadi Mata dan Telinga Polisi

CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2025 14:33 WIB
Kapolda Metro Jaya mengungkapkan peran pedagang kopi keliling atau starling sebagai informan dalam upaya menjaga keamanan di Jakarta.
Pedagang kopi keliling menyajikan dagangannya di kawasan Menteng. Foto: CNN Indonesia/ Bisma Septalisma
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Asep Edi Suheri berharap para pedagang kopi keliling atau 'starling' bisa jadi mata dan telinga kepolisian. Ia meminta pedagang kopi keliling melapor jika ada hal mencurigakan.

"Mereka bukan sekadar penjual kopi, tetapi juga bagian dari mata dan telinga Kepolisian di lapangan," kata Asep seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/10).

Asep menjelaskan para pedagang ini setiap hari berkeliling dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Ia berjanji akan memberikan apresiasi bagi pedagang yang memberikan informasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ada kejadian atau hal mencurigakan, silakan laporkan kepada kami. Bagi yang membantu memberikan informasi, tentu akan kami apresiasi," ucapnya.

Asep menambahkan kegiatan ini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi juga bagian dari pendekatan humanis kepolisian. Ia mengatakan pedagang kopi keliling dan para pelaku usaha kecil adalah bagian penting dari denyut kehidupan kota Jakarta.

Selain menjadi ruang silaturahmi dan dialog, kegiatan ini juga merupakan bagian dari strategi Community Policing atau Polisi Masyarakat.

Dia pun berharap semangat kebersamaan ini bisa menjadi jembatan penguat antara polisi dan warga serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri. Melalui semangat "Jaga Jakarta" mengajak masyarakat menjaga Jakarta agar tetap aman, tertib, dan harmonis.

Pedagang kopi keliling menggunakan sepeda mudah ditemui tengah-tengah kota Jakarta dari mulai di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Menteng, Monas dan kawasan sibuk lainnya di sekitar jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin.

Para pedagang ini bahkan jadi fenomena tersendiri saat ada aksi demonstrasi karena dagangan mereka bakal laris.

Ojol perekam aksi kriminal

Sebelumnya Asep Edi juga bakal memberikan uang sebesar Rp500 ribu kepada pengemudi ojek online (ojol) yang merekam aksi kriminal di jalanan.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Dekananto mengatakan hal tersebut dilakukan lantaran ojol kini menjadi mitra strategis kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Ia berharap agar para ojol tak sungkan menjadikan pos polisi sebagai posko.

"Pos polisi adalah rumah bagi rakyat. Kami ingin teman-teman ojol menjadikan tempat ini sebagai posko. Kalau ada tindakan kriminal di jalan, kami akan berikan apresiasi, bahkan reward sebesar Rp500 ribu dari Kapolda jika ada rekaman kejadian penting yang membantu pengungkapan kasus," kata Dekananto di Jakarta Pusat, Jumat (26/9).

(tim/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER