Viral Panti Jompo di Bogor Digeruduk Warga, Diduga Sekap Karyawati

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Okt 2025 22:45 WIB
Ilustrasi. Foto: iStock/AlexLinch
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah warga menggeruduk panti jompo di Bogor, Jawa Barat lantaran diduga menyekap salah satu karyawati pada Jumat (9/10) dini hari kemarin.

Perwakilan keluarga karyawati panti jompo, Romo Kristo, menyebut sebanyak lima pegawai memutuskan berhenti bekerja dan memilih ikut pulang bersama warga.

"Total ada tujuh orang yang sudah pulang. Lima orang di antaranya kita jemput malam ini, mereka mengundurkan diri dari tempat ini. Sedangkan dua lainnya, sudah pulang, termasuk yang sudah kita jemput semalam," ujarnya kepada wartawan.

Romo Kristo menjelaskan aksi penyekapan itu diduga berawal ketika korban bercanda akan menyembunyikan tempat makan temannya yang sesama pegawai.

"Rupanya, kejadian itu dilaporkan ke pimpinan (pengurus panti). Dari situ, pimpinan mengambil tindakan yang katanya untuk pembinaan, tetapi ternyata melampaui batas kemanusiaan," tuturnya.

Kristo menduga selain disekap korban juga menerima aksi kekerasan lainnya. Ia menyebut korban diduga mengalami keluhan pada kaki akibat dihukum squat jump sebanyak 300 kali.

"Ada dugaan penyiksaan karena salah satu anak terlihat pincang, jalannya setengah mati, karena disuruh squat jump 300 kali dan disekap di dalam ruangan sendiri. Itu yang sedang diproses sekarang," jelasnya.

Polisi mengaku masih mendalami dugaan penyekapan hingga kekerasan dan penganiayaan yang disebut dialami karyawati oleh pengurus panti jompo.

"Terkait adanya dugaan penganiayaan, hal itu masih kami dalami karena korban setelah diamankan langsung dibawa ke rumah sakit, sehingga belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut," ujar Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho, Sabtu (11/10).

Aji mengatakan saat ini, korban sudah menjalani visum di rumah sakit. Ia menyebut penyidik masih menunggu hasil daripada visum tersebut.

"Untuk luka-luka pada korban, kami masih menunggu hasil visum dari rumah sakit. Setelah hasilnya keluar, baru bisa kami sampaikan," jelasnya.

(tfq/dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK