Fakta-fakta Ayah dan Anak hilang di Lembah Tengkorak hingga Ditemukan

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Okt 2025 08:30 WIB
Dua pendaki menjadi sorotan usai hilang di jalur pendakian Gunung Bukittunggul, Lembah Tengkorak, Lembang, Kabupaten Bandung. Mereka telah ditemukan. (Dok Istimewa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua pendaki Deden Yudi (42) dan anaknya Zaizafan Dhiya menjadi sorotan usai hilang di jalur pendakian Gunung Bukittunggul, Lembah Tengkorak, Lembang, Kabupaten Bandung.

Menurut petugas di basecamp Lembah Tengkorak, Kang John, dua orang itu mendaftar pendakian pada Rabu (15/10) dengan maksud pulang-pergi atau satu hari pendakian.

Namun, hingga hari berganti keluarga dan petugas hilang kontak dengan ayah dan anak itu. Tim penyelamat dan petugas bekerja sama untuk menemukan Deden dan Zaizaifan. Hingga akhirnya, mereka berhasil ditemukan pada Jumat siang.

Berikut fakta-fakta ayan dan anak yang hilang di Lembah Tengkorak hingga berhasil ditemukan

Sempat terlihat di pos 2

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari lapangan, salah satu warga melihat Deden dan Zaizafan di Pos 2 jalur Gunung Bukittunggul.

Namun, ayah dan anak ini diketahui tak melanjutkan pendakian ke puncak dan memilih turun kembali melalui jalur tak resmi. Setelah itu, jejak mereka tidak diketahui lagi.

Sempat ada masalah keluarga

Kang John mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga, Deden dan anaknya tengah menghadapi persoalan keluarga sebelum melakukan pendakian.

"Informasinya, Pak Deden ini sudah lama bercerai dengan ibu dari Zaizafan. Jadi, sebelum berangkat, mereka memang sempat ada masalah keluarga," kata dia.

Tim gabungan dikerahkan

Menanggapi kabar Deden dan anaknya yang hilang, tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, serta relawan lokal bergegas melakukan pencarian di area Gunung Bukittunggul dan Lembah Tengkorak.

Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, mengatakan tim rescue dikerahkan sejak Kamis malam untuk melakukan operasi pencarian.

Metode pencarian menggunakan pola hasty search yang berarti pemeriksaan cepat di area yang diduga kuat jadi lokasi keberadaan korban dengan fokus temuan awal seperti jejak kaki, barang tertinggal, atau tanda-tanda aktivitas manusia.

Tim Basecamp Lembah Tengkorak juga sempat ikut turun tangan dengan melakukan pencarian di jalur pendakian utama. Namun, mereka tak menemukan tanda-tanda ayah dan anak itu.

Pengakuan Deden

Usai ditemukan, Deden mengaku baru kali pertama mendaki Gunung Bukittunggul dan tak ada niat camping.

"Saya baru pertama kali ini. Enggak niat camping, cuma hiking aja," kata dia saat ditemui CNN Indonesia di Lembah Tengkorak.

Dia mengatakan berangkat mendaki pagi hari dan berhasil mencapai puncak saat sore. Ketika hendak turun, di tengah perjalanan, Deden mengaku kebingungan sementara hari kian gelap.

Ia sadar tersesat di tengah hutan dan jalur yang dilewati tak sama dengan saat mendaki.

Logistik tak cukup


Karena niat awal hiking, Deden tak membawa perbekalan yang cukup untuk camping apalagi stok logistik sampai dua hari.

Dia dan anaknya terpaksa melewati malam hanya dengan pakaian yang melekat di badan.

Terinspirasi YouTube

Situasi terbatas itu membuat Deden teringat cara bertahan hidup yang pernah ditonton di YouTube. Hal pertama yang dilakukan adalah memastikan air untuk diminum.

"Saya juga enggak bawa tenda. Ya, saya intinya jangan sampai kehausan sama anak saya. Untuk makan, kebetulan saya pernah belajar dari YouTube (untuk bertahan hidup)," katanya.

Deden berhasil melewati malam tanpa gangguan berarti. Keesokan harinya, tim SAR gabungan berhasil menemukan Deden di lembah Gunung Pasanggrahan, cukup jauh dari gunung Bukittunggul.

(nsa/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK