Alasan Pramono Ingin Geser IKJ ke Kota Tua: Hidupkan Panggung Kesenian

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2025 14:40 WIB
Pegiat seni tari saat tampil di area Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap rencana memindahkan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang saat ini berada satu area dengan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, ke kawasan Kota Tua di Jakarta Barat.

Dia membeberkan alasan pemindahan kampus kesenian itu ke Kota Tua. Salah satu yang paling utama, katanya, ingin menghidupkan panggung kesenian di Kota Tua lewat memindahkan IKJ ke sana.

"Memang di Kota Tua itu tempatnya bagus banget. Saya sudah beberapa kali melihat dan untuk itu harus ada panggung kesenian yang terus-menerus diadakan. Dan panggung kesenian itu akan sangat mudah diadakan kalau kemudian senimannya juga ada di sana sambil bersekolah," ujar Pramono di Jakarta Timur, Selasa (21/10).

Ia berharap dengan pindahnya IKJ ke Kota Tua akan menghidupkan kembali kawasan bersejarah itu Kota Tua sebagai cagar budaya.

"Mudah-mudahan ini akan menjadi pemantik atau pun inisiator untuk menghidupkan Kota Tua sebagai tempat yang heritage, tempat yang bisa berkembang dengan baik, dan kemudian tentunya menjadi lebih baik, lebih rapi, tapi berkeseniannya tetap bisa dilakukan," jelas Pramono.

Sebelumnya, saat meninjau kawasan Kota Tua pada Sabtu (18/10), Pramono menyampaikan bahwa ia berencana memindahkan IKJ ke kawasan Kota Tua.

Proyek TOD Kota Tua

Selain memindahkan IKJ, Pramono juga mengatakan akan menata kawasan Kota Tua hingga mengembangkan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan tersebut.

"Tapi yang penting sebelum IKJ pindah, tempatnya akan kami persiapkan, dan rencananya di tahun 2027 itu MRT yang di atas, tadi yang masih dibangun sampai dengan Kota sebenarnya udah bersih, termasuk jalan-jalannya, semuanya konsentrasi di bawah," jelas Pramono.

Dia mengatakan awal 2026 nanti, Pemerintah Jakarta akan memperbaiki sarana-prasarana dasar seperti jalan, sungai, dan pedestrian untuk menjawab tantangan yang dihadapi meliputi aksesibilitas, kenyamanan pejalan kaki, dan aset-aset bangunan bersejarah yang harus dimanfaatkan secara optimal.

"Kami juga akan mengusulkan untuk memindahkan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke Kawasan Kota Tua sehingga bisa menjadi tempat para seniman bisa berimprovisasi kreativitasnya. Apalagi tahun 2029, MRT sudah selesai sampai Kota Tua dan daerah ini harus siap menjadi tempat baru dan tentu secara khusus mampu menarik turis-turis dari Eropa Barat, Eropa Timur, Asia, Jepang, China, dan sebagainya," kata Pramono.

Ia mengatakan bila rencana ini bisa berlangsung lancar sejak 2027 hingga 2029, apa yang direncanakan Pemprov DKI terhadap Kota Tua bisa sesuai dengan yang diharapkan.

Destinasi pejuang ekonomi kreatif

Dalam kunjungan bersama Pramono dan Menteri Investasi Rosan Roeslani ke Kota Tua, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mendorong kawasan gedung bersejarah di Kota Tua menjadi hub ekonomi kreatif menjelang 500 Tahun Jakarta.

"Harapannya, Kota Tua bisa menjadi destinasi yang membantu para pejuang ekraf lebih mudah mengembangkan ide, bisnis, dan membangun jejaring dengan ragam aktivasi," ujarnya dalam kunjungan mereka akhir pekan lalu.

Menurutnya apabila kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta akan dihidupkan kembali sebagai pusat ekonomi kreatif dan destinasi warisan budaya, itu bisa memberi inspirasi segar bagi para pejuang ekraf di Indonesia untuk menunjukkan kreativitas yang tak pernah usang.

Ia juga menyebut revitalisasi Kota Tua salah satunya bertujuan untuk mendukung kegiatan para pejuang ekraf untuk menciptakan karya-karya terbaiknya.

Rosan  mengatakan pihaknya mempunyai semangat yang sama untuk menghidupkan kembali dan membuat ekosistem Kota Tua bisa berkembang dan menjadi salah satu kebanggaan ikon Jakarta yang baru.

"Paling tidak, kita memang harus melakukan perbaikan dari gedung yang ada tanpa mengubah karakteristik fasadnya. Intinya bukan mengubah yang ada di dalam, tetapi mempercantik sehingga kita perlu berdeliberasi untuk kegunaan setiap gedungnya seperti apa," ujar Rosan Roeslani.

Pembahasan rencana pengembangan Kota Tua ke depan dengan memanfaatkan signifikansi historis kawasan semakin menarik sebab ada target-target penting yang harus dicapai seperti pengoperasian Mass Rapid Transit (MRT) Kota Tua pada tahun 2029.

(antara/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK