Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi sorotan dalam survei nasional terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) dengan tingkat elektabilitas tertinggi di Indonesia. Pasalnya, dalam survei itu PAN berhasil menyalip beberapa partai besar lain seperti Partai Demokrat, PKS, dan NasDem.
Pada survei tersebut, PAN menduduki lima besar bersama Partai Gerindra yang mendapat porsi 33,5 persen, PDI Perjuangan (16,4 persen), Golkar (9,1 persen), serta PKB (6,2 persen). PAN sendiri meraih suara responden sebesar 5,0 persen. Adapun partai-partai lain seperti Perindo, PPP, dan PSI berada di bawah angka 2 persen.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menilai bahwa masuknya PAN ke jajaran lima besar sebagai indikasi keberhasilan partai dalam menjaga komunikasi politik dan citra moderat di tengah dinamika politik nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PAN menunjukkan performa stabil dan adaptif dalam merespons isu-isu publik. Kenaikan ini tidak terlepas dari kemampuan partai membangun kedekatan dengan pemilih rasional dan kelompok muda," kata Dedi dalam rilis Survei dan Diskusi Media di Jakarta pada Selasa (21/10).
![]() |
Sementara, dominasi Gerindra menunjukkan efek kuat dari kepemimpinan dan eksposur figur nasional partai tersebut di pemerintahan.
"Kinerja tokoh utama Partai Gerindra yang saat ini berada di posisi strategis pemerintahan berpengaruh besar terhadap kepercayaan publik. Elektabilitas Gerindra yang konsisten di atas 30 persen menandakan adanya konsolidasi dukungan yang solid," tutur Dedi.
Menurutnya, peta elektoral menjelang 2029 diperkirakan masih akan didominasi partai-partai mapan, dengan peluang PAN atau NasDem sebagai partai menengah untuk naik elektabilitas tetap terbuka lebar, asalkan mampu menjaga momentum dan positioning politik.
"Politik Indonesia saat ini cenderung bergerak pada faktor figur dan stabilitas, bukan hanya ideologi. Partai yang mampu menampilkan kepemimpinan kuat dan konsisten akan menjadi pilihan publik," pungkas Dedi.
Survei tingkat elektabilitas IPO ini digelar pada 9-17 Oktober 2025 dengan melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi Indonesia, menggunakan metode stratified multistage random sampling (SMRS) dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
(rea/rir)