Profesor ITB Puji Jokowi soal Infrastruktur Walau Banyak Piring Kotor

Guru besar ITB dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), Harun Al Rasyid memuji keberanian Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pembangunan infrastruktur hingga transportasi umum selama dua periode pemerintahannya, 2014 sampai 2024.

Meski begitu, kata Harun, sejumlah proyek ambisius itu kini banyak meninggalkan 'piring kotor' yang harus dibersihkan pemimpin setelahnya. Saat ini Indonesia dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.

"Jadi kita melihat keberanian Pak Jokowi ini harus kita hargai juga. Walaupun dia meninggalkan piring-piring kotor yang harus kita bersihkan sama-sama," kata Harun di program Head to Head CNN Indonesia, Rabu (22/10) malam.

Hal itu ia sampaikan sekaligus merespons polemik utang kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, dengan pinjaman dari China baru-baru ini. Menurut Harun, keberanian Jokowi bahkan bukan hanya dengan membangun kereta cepat Indonesia-China (KCIC) itu saja.

Lihat Juga : Agus Tiru Ucapan Jokowi Soal Whoosh: Saya Sudah Bicara ke Xi Jinping

Jokowi, lanjutnya, bahkan menunjukkan keberaniannya pada beberapa proyek infrastruktur atau transportasi lain seperti tol Becakayu, LRT Jabodetabek, bahkan hingga LRT di Palembang. Dia pun memakai istilah musik berdistorsi agresif dan kuat, rock n roll, untuk menyebut pembangunan infrastruktur era Jokowi.

"Dan kita mendengar rock n roll, kalau Menteri PU, Pak Basuki [Menteri PUPR era Jokowi, Basuki Hadimuljono] bilang, kita rock n roll nih garap infrastruktur," kata Harun.

"Jadi ada optimisme bisa juga, dan kita ketahui terutama juga jalan tol, Becakayu, ya memang. Apalagi LRT di Palembang, LRT Jabodetabek, enggak ada yang berani kok," imbuhnya.

Namun, Harun mengaku menyayangkan keberanian dan jasa itu dicederai karena isu nepotisme lewat anak dan menantunya.

"Yang menjadi memuncak di masyarakat itu ya masalah, tentunya masalah wakil presiden, lalu mantu. Itu yang sayang citra beliau. Jadi, saya kira dia berbuat sesuatu walaupun ada piring-piring kotor yang harus kita rapikan," katanya.

Lihat Juga : KPK Mulai Kasak-kusuk Cari Info Dugaan Mark up Kereta Cepat Whoosh