Panglima TNI dan Menhan Buka suara soal Rencana Boyong Heli Black Hawk

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin buka suara soal rencana membeli helikopter Black Hawk dari Amerika Serikat.

Dia mengatakan masih harus memastikan kebenaran informasi tersebut kepada pihak pengguna yakni tentara atau TNI.

Lihat Juga : Kapal Selam Tanpa Awak Bakal Jaga Perairan RI, Uji Coba Pekan Depan

"Saya belum tahu informasinya, nanti saya tanya sama Panglima dulu bagaimana evaluasinya," kata Sjafrie Sjamsoeddin saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10).

Di waktu dan tempat yang sama, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pihaknya tidak bisa berkomentar banyak soal pembelian helikopter tersebut.

TNI, kata Agus, hanya sebagai pangguna alutsista. Ia menyerahkan urusan pembelian kepada Kementerian Pertahanan.

"Kita kan pengguna, yang penting kita menerima," kata Agus di kantor Kementerian Pertahanan.

Mabes AD juga enggan berkomentar soal rencana pembelian helikopter Black Hawk.

"Kebijakannya ada di Kemhan ya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana kepada Antara, Rabu.

Isu pembelian helikopter Black Hawk mencuat setelah sebuah akun instagram khusus informasi soal isu pertahanan @isds.indonesia mengunggah informasi bahwa TNI AD akan kedatangan helikopter Sikrosky S-70 M Black Hawk tipe GFA pada 2026.

Berdasarkan informasi yang diunggah akun tersebut, dijelaskan bahwa helikopter tersebut akan ditempatkan di Pangkalan Udara Utama Angkatan Darat (Lanudmad) Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.

Lihat Juga : Hampir 1.000 Prajurit TNI AD Gelar Latihan Militer di Natuna Hari Ini

Black Hawk adalah helikopter tempur buatan Amerika Serikat. Dilansir dari situs Lockheed Martin, perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan asal Amerika Serikat, Black Hawk adalah helikopter untuk misi militer.

Helikopter ini digadang sebagai moda udara dengan utilitas tinggi. Black Hawk digunakan untuk misi penting mulai dari serangan udara hingga operasi darurat. 

Sikorsky, bagian dari Lockheed Martin, telah membangun lebih dari 5.000 pesawat Black Hawk untuk 36 negara di seluruh dunia.

Black Hawk disebut memiliki kabin yang besar yang dapat dikonfigurasi serta memiliki dua mesin turbin daya GE T700. Helikopter ini dapat terbang di lingkungan dan cuaca ekstrem, mendarat di ruang sempit dan di kapal kecil.

Helikopter Black Hawk memiliki 7 varian dengan spesifikasi berbeda.