Banjir Terjang Tolitoli Sulteng, Ketinggian Air Capai Atap Rumah Warga

CNN Indonesia
Minggu, 26 Okt 2025 19:14 WIB
Banjir melanda Kecamatan Baolan, Tolitoli, Sulawesi Tengah, merendam 171 rumah dan fasilitas umum. Tim BPBD evakuasi warga dan lakukan pemantauan.
Banjir menerjang wilayah Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, akibat curah hujan yang tinggi. Ketinggian air mencapai atap rumah warga. Ilustrasi (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)
Makassar, CNN Indonesia --

Banjir menerjang wilayah Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, akibat curah hujan yang tinggi. Ketinggian air mencapai atap rumah warga.

"Berdasarkan data BPBD Tolitoli mencatat ada 171 rumah warga terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam rilisnya, Minggu (26/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir tersebut dipicu akibat meluapnya Sungai Lembe, pada Jumat (24/10) sekitar pukul 17.00 WITA, setelah diguyur hujan deras.

"Air Sungai Lembe meluap, kemudian sistem drainase permukiman dilaporkan juga tidak mampu menampung debit air yang tinggi, sehingga menjadi pemicu banjir," ujar Muhari.

Selain rumah warga, kata Muhari, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum.

"Banjir merendam tiga fasilitas pendidikan, dua sarana ibadah, satu fasilitas kesehatan, dan satu akses jalan," sebutnya.

Sementara ini BPBD bersama aparat pemerintah setempat masih terus melakukan pemantauan dan asesmen.

"Petugas BPBD melakukan pendataan, pemantauan, dan pembersihan material banjir," pungkasnya.

Evakuasi warga

Tim gabungan mengevakuasi warga yang terdampak banjir di tiga kelurahan di Kecamatan Baolan, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, Minggu sore.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah Akris Fattah Yunus mengatakan banjir melanda tiga kelurahan, yakni Tuweley, Baru, dan Panasakan, setelah hujan deras yang menyebabkan Sungai Lembe meluap serta drainase di sekitar permukiman tidak mampu menampung debit air.

Ia menjelaskan personel tim reaksi cepat (TRC) BPBD bersama Basarnas telah dikerahkan untuk membantu warga yang terjebak banjir dan melakukan pendataan di lokasi terdampak.

"Evakuasi difokuskan di wilayah Kelurahan Tuweley dan Baru, di mana ketinggian air sudah mencapai atap rumah warga," katanya, dikutip dari Antara.

Akris menyebut berdasarkan data sementara, tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut. Namun, sebagian warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Di Kelurahan Baru, genangan air dilaporkan merendam Jalan Magamu, Jalan Veteran, Jalan Sultan Hasanudin, dan Jalan Usman Binol. Sementara kondisi di Kelurahan Panasakan masih dalam proses pendataan.

"Hingga saat ini jumlah pengungsi masih dalam proses pendataan," katanya.

Menurut Akris, BPBD Sulawesi Tengah terus melakukan pemantauan kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk langkah tanggap darurat lanjutan.

"Saat ini hujan masih mengguyur dan ketinggian air di beberapa titik dilaporkan meningkat," katanya.

(fra/mir/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER