Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan kenaikan tarif Transjakarta akan menyesuaikan kemampuan masyarakat.
Ia mengaku telah mendengar adanya usulan dari masyarakat tarif naik menjadi Rp5 ribu hingga Rp7 ribu.
"Saya juga mendengar rata-rata mereka mengusulkan di media saya itu antara Rp5.000 sampai Rp7.000, rata-rata. Tetapi kami akan memutuskan sesuai dengan nanti apa yang menjadi kemampuan masyarakat," kata Pramono di Balai Kota, Rabu (29/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pramono mengatakan Pemprov tengah memfinalisasi besaran kenaikan tarif itu.
Ia menjelaskan selama ini beban subsidi yang ditanggung Pemprov untuk setiap tiket adalah Rp9.700 per tiket.
Menurutnya, subsidi sebesar itu terlalu berat jika terus menerus diberikan. Apalagi, dana bagi hasil (DBH) Pemprov DKI dipotong.
"Sebenarnya di tarif yang lama pun kami sudah memsubsidi per tiket berapa ya, Rp 9.700, kan terlalu berat kalau terus-menerus seperti itu apalagi DBH-nya dipotong. Maka untuk itu kami akan melakukan penyesuaian," katanya.
Pramono memastikan 15 golongan masyarakat yang gratis naik transportasi umum, termasuk Transjakarta, tidak akan terdampak
Namun, kata dia, kebijakan itu belum bisa diperluas untuk masyarakat tidak ber-KTP Jakarta.
"Jakarta terus terang belum bisa memberikan subsidi untuk 15 golongan di luar warga Jakarta. Jadi untuk yang warga Jakarta tetap kami akan memberikan subsidi, pembebasan, tetapi bagi warga di luar Jakarta tentunya kami belum bisa untuk memberikan subsidi apalagi DBH-nya baru dipotong," ujarnya.
(fra/yoa/fra)