Nanik Deyang BGN Respons Keracunan MBG di Lembang dan Gunungkidul
Badan Gizi Nasional (BGN) buka suara soal kasus diduga keracunan makanan dalam program makan bergizi gratis (MBG) di Lembang, Bandung Barat dan Gunungkidul, DIY.
Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani sekolah yang siswanya diduga keracunan telah ditutup untuk penyelidikan.
"Kan, sudah ketentuan SPPG-nya ditutup sampai waktu selesai penyelidikan. Tergantung uji lab dan lain-lain selesai," kata Nanik saat dihubungi, Kamis (30/10).
Menurutnya, ratusan siswa yang sempat keracunan di dua daerah itu juga sudah dalam kondisi baik.
"Yang keracunan juga semua sudah pulang dan sudah beraktivitas," katanya.
Sebelumnya, di Kecamatan Lembang, Bandung Barat, sebanyak 125 orang diduga keracunan massal usai menyantap menu MBG.
Para korban berasal dari beberapa sekolah yakni pelajar di SMPN 4 Lembang, SDN 1 Cibodas, SDN 2 Cibodas, SMK PNC, SDN Buahbatu, dan SDN 1 Suntenjaya.
Sementara itu, sebanyak 662 siswa sekolah di Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY, juga diduga keracunan MBG pada Selasa.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono menuturkan dugaan gejala keracunan dialami para siswa-siswi dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari.
Kedua sekolah menerima MBG dari SPPG wilayah Planjan.
Dinas Kesehatan telah mengambil sampel hidangan MBG yang dibagikan oleh dua sekolah tersebut, berupa: nasi, gulai ayam, tahu goreng, serta potongan buah melon. Petugas juga mengambil sampel muntahan serta feses para siswa.
Ismono mengatakan instansinya telah mendampingi Bupati Gunungkidul, Endah Subekti meninjau SPPG Planjen.
Masih di DIY, pada pekan lalu ratusan siswa di sejumlah sekolah wilayah Kabupaten Sleman juga diduga keracunan. Selain siswa, tujuh guru di SMPN 2 Mlati diduga mengalami keracunan.
(yoa/wis)