Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengungkapkan organisasinya berencana mengubah logo agar tidak terkesan mengultuskan individu.
Logo Projo saat ini terpampang siluet wajah Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Budi Arie mengatakan rencana perubahan logo tersebut merupakan salah satu upaya Projo melakukan transformasi organisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam rangka itu Projo akan melakukan transformasi organisasi, yang salah satunya adalah kemungkinan mengubah logo Projo," kata Budi Arie saat ditemui seusai pembukaan Kongres III Projo di Hotel Grand Sahid Jakarta, Sabtu (1/11).
"Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu," sambungnya.
Saat dikonfirmasi mengenai persetujuan Jokowi yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Projo, Budi Arie tak menjawab tegas. Dia hanya menekankan bahwa Projo ke depan akan berupaya menjaga persatuan nasional.
"Kita harus mentransformasikan Projo karena tugas Projo tadi sudah mengawal pemerintahan pak Jokowi 2 periode dan kita saat ini menghadapi tantangan baru. Ini tidak mudah geopolitiknya, tantangan globalnya, dan sebagainya, sehingga kita harus betul-betul persatuan nasional ini menjadi penting," tutur dia.
Budi Arie menegaskan perubahan hanya menyasar pada logo saja, tidak dengan nama 'Projo'.
"Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi, Projo itu sendiri artinya adalah negeri dalam bahasa Sanskerta, dan dalam bahasa Jawa Kawi itu artinya rakyat. Jadi, kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya," katanya.